"Sialan." Kata itu keluar dari Hendi, sewaktu membuka pintu kamar. Â
"Kenapa, Hen?" Chandra heran. Tak biasanya adiknya yang kalem ini mengumpat seperti itu. Â
"Ini, Mas. Aku punya dosen antik."
"Antik?"
"Iya. Antik, karena ucapan-ucapannya tidak mendidik."
"Ucapan yang seperti apa?"
"Masa kami, para mahasiswa, dibilang "stupid"."
"Sabar dulu. Mungkin cuma bercanda," Chandra berusaha menenangkan.
"Bercanda? Dia serius, Mas. Kami dibilang 'stupid', 'bungul', 'gitu aja gak bisa', Â dan seabrek perkataan merendahkan lainnya."
"Sama semua mahasiswa, si dosen bicara seperti itu?"
"Ke mahasiswa laki-laki aja dia ngomong seperti itu. Ke mahasiswi, dia sih jinak-jinak merpati. Biar mahasiswinya bego, dia gak ada marahin."