Sudah jamak kalau Samarinda (terkena) banjir lagi.
"Sudah langganan."
Begitu komentar kebanyakan warga Samarinda, yang seakan pasrah dengan kondisi banjir.
Sampai-sampai ada yang bercanda (sebenarnya sudah dari dulu), kalau mau menikmati wahana banjir, Water Park, atau apa pun istilahnya, Samarinda-lah jagoannya.
Kenapa?
Karena banjir bagaikan penyakit tahunan, "kambuhan" di musim hujan, dan tak pernah kunjung sembuh.


"Makanya, kita kada milih inya jadi Gubernur Kaltim. Ngurus Samarinda aja kada kawa. Eh, pina harat bujur, handak ngurus propinsi. Kada supan kah?" (Terjemahan bebas : Makanya, kita tidak memilih dia jadi Gubernur Kaltim (di Pilgub Kaltim 2018). Mengurus Samarinda saja tidak bisa. Seperti hebat benar, mau ngurus provinsi. Tidak malu kah?) Â Â
Begitu kata Ujang, sebut saja begitu, salah seorang kawal (dibaca : teman) yang sudah dari lahir sampai dewasa wayah ini (dibaca : saat ini) menetap di Samarinda, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur.
Banjir yang (lagi-lagi) melanda

Curah hujan yang sangat tinggi, tentu saja menyebabkan ketakutan warga, terutama warga yang tinggal di daerah yang rawan banjir.