Untuk kata kerja, menggunakan kata kerja bentuk lampau (past). Misalnya :
Contoh: Yesterday, I got up at five o'clock. Next, I took a bath and got dressed. Then, I had breakfast at six o'clock...
Caranya kurang lebih sama dengan cara kedua. Yang berbeda hanya kata kerjanya. Untuk pemula, saya harus mengajarkan kata-kata kerja bentuk lampau (past) terlebih dahulu, setelah itu para peserta didik menulis dulu teksnya, kemudian saya minta mereka membaca teks yang mereka sudah tulis. Nanti kalau sudah terbiasa, baru saya meminta peserta didik untuk berbicara langsung, menceritakan kegiatan-kegiatan di masa lampau tanpa bantuan teks.
Tetap harus belajar, karena ilmu itu luas
Tiga cara di atas adalah beberapa dari metode mengajar bahasa Inggris yang saya pernah aplikasikan di dalam proses belajar mengajar di sekolah. Ada banyak cara mengajar bahasa Inggris yang bisa kita peroleh, entah dari pengalaman teman, buku, atau dari internet.
Sekarang kita diuntungkan dengan adanya internet. Mau belajar apa saja bisa. Mau belajar membuat nasi kuning, bisa belajar dari Google dan Youtube. Mau belajar memperbaiki sepeda motor yang rusak, nonton video Youtube tentang itu. Mau membuat karikatur, searching di Google dan Youtube. Banyak sumber yang menjelaskan soal itu.
Saya sendiri sangat terbantu sekali dengan adanya internet. Banyak materi-materi pembelajaran yang bisa saya peroleh dan saya bisa menerapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Intinya, jangan malas untuk belajar. Sebagai guru (termasuk guru untuk putra-putri tersayang ^_^), sudah seharusnya memberi contoh. Belajar tak kenal henti, karena ilmu pengetahuan itu luas. Apalagi pengetahuan tentang metode, strategi mengajar. Perlu ada variasi dalam mengajar, supaya tidak membosankan dan target tetap tercapai.
"Membisakan" adalah yang utama. Jangan karena target materi harus selesai, guru "membisukan" peserta didik. Lebih baik target materi tidak selesai, tapi "membisakan" peserta didik.
Tapi lebih baik lagi, "membisakan" peserta didik tetap terlaksana dengan lancar, target materi pun tercapai, tanpa mengorbankan kebutuhan peserta didik akan penguasaan ketrampilan berbahasa Inggris.
*