Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hidup Naik Turun

24 April 2019   22:20 Diperbarui: 24 April 2019   22:22 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : ridwanbejo.files.wordpress.com

Hidup itu selalu berjalan maju, ke tempat yang ingin dituju.

Kita akan terus berjalan, melewati berbagai rintangan.

Kadang naik mendaki, terkadang lembah harus kita turuni.

Mungkin menemui jalan yang mulus, bisa juga kaki-kaki kita mendapati kerikil-kerikil tajam yang menembus.

Kaki terasa berat melangkah, melewati berbagai bukit dan lembah.

Keringat bercucuran bagai darah, terkadang menimbulkan emosi yang membuncah.

Hidup tak bisa ditebak, menjalani rangkaian babak demi babak.

Naik turun silih berganti, kita harus senantiasa hati-hati.

Letih saat naik itu wajar, melatih diri untuk sabar.

Turun terasa begitu cepat, seakan tidak ada rem yang menghambat.

Hidup naik turun, merupakan dinamika yang turun-temurun.

Jangan heran melihat kondisi seperti itu, karena Tuhan sudah mengaturnya begitu.

Membentuk kita menjadi manusia tangguh, memegang iman dan perbuatan yang teguh.

Tidak mudah putus asa di tengah situasi sulit, terus melangkah maju meskipun berbagai masalah melilit.

Manusia tangguh percaya pada Sang Pencipta, yang selalu menyertai di mana pun dia berada.

Hidup naik turun harus dijalani setiap insan, dengan begitu manusia tetap beriman kepada Tuhan.

*

Samarinda, 24 April 2019

Anton

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun