Kenapa kau bingung, berkeliling seperti orang linglung?Â
Menulis bukan hal yang rumit, tak perlu pemikiran yang belat-belit.Â
Tuliskan apa yang ada di pikiran, tak usah pusingkan masalah salah atau benar di awal tulisan.
Setelah selesai menuliskan, baru kau melakukan perbaikan.
Baca berulang-ulang dua sampai tiga kali, untuk menemukan kejanggalan sewaktu merevisi.Â
Buang kata yang tak perlu, percantik dengan diksi yang bermutu.
Merasa tak puas dengan hasil tulisan, itu lumrah karena masih dalam proses pembelajaran.
Menulislah terus-menerus tanpa henti, kau akan semakin piawai nanti.
Cobalah menulis apa yang menjadi kesukaan, dengan begitu kau tak akan tertekan.Â
Puisi, cerpen, artikel, atau yang lain, cobalah berbagai aliran supaya banyak variasi yang bisa dibikin.
Jangan patah semangat, terus upayakan kerajinan yang kuat.Â
Karena menulis itu mudah, semua orang bisa melakukan dan menghasilkan karya yang berfaedah.
Jadi tunggu apa lagi, segera torehkan berbagai diksi, selagi hayat masih di dalam diri.Â
*
Samarinda, 20 April 2019
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H