Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pertanyaan Lugu Seorang Anak dan Menentukan Pilihan

18 April 2019   15:24 Diperbarui: 18 April 2019   15:31 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, saya pun melangkah ke kotak suara, dan memasukkan satu demi satu surat suara, dan finalnya, mencelupkan jari kelingking kiri saya ke botol tinta, bukti kalau saya sudah berpartisipasi memberikan suara saya.

Yes, akhirnya sudah nyoblos ^_^ - dokpri
Yes, akhirnya sudah nyoblos ^_^ - dokpri

Menunggu hasil 

Memang sebagai warga negara, sebaiknya kita memilih sesuai dengan hati nurani, bukan sekedar ikut-ikutan pilihan orang lain, atau karena faktor emosi.

Pertanyaan lugu dari seorang murid saya tentang "untuk apa ikut nyoblos" memberikan saya wawasan, perspektif baru bahwa alasan kuat untuk andil memberikan suara itu harus ada dalam setiap warga negara. Satu suara sangatlah berarti untuk menentukan nasib bangsa dan negara lima tahun ke depan.

Saya sudah menunaikan tanggung jawab memberikan suara sesuai dengan hati nurani. Saya percaya, Anda semua, warga negara yang termasuk dalam DPT sudah menunaikan tanggung jawab memberikan suara sesuai dengan hati nurani.

Sekarang kita tinggal menunggu hasil pemilu.

Alih-alih muncul euforia karena hasil quick count beberapa lembaga survei yang memenangkan salah satu paslon, lebih baik kita bersabar, dan menunggu hasil real count, penghitungan suara yang sebenarnya, yang resmi dari KPU.

Kita berdoa, semoga hasil terbaik yang tercapai.

Tetaplah menjaga kedamaian di Indonesia. Seperti yang pernah saya sebutkan terdahulu di artikel lain, kita ini bersaudara. Tinggal di negara yang sama, berstatus warga negara Indonesia, dan berbahasa yang sama, bahasa Indonesia. Tetaplah jaga kerukunan di antara kita, meskipun berbeda pilihan.

Kita tunggu hasil real count dari KPU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun