Itulah yang menjadi sebab saya mendukung Pak Jokowi.
2. Keterampilan yang dikembangkan (skills)
Tentu saja, keterampilan atau skill tidak cukup diperoleh dari bangku kuliah atau sekedar membaca buku, namun diperoleh dari lapangan, alias bekerja, terjun langsung menggeluti pekerjaan tersebut.
Jatuh bangun untuk menguasai keterampilan memang sudah biasa. Untuk memiliki keterampilan, dibutuhkan jam terbang tinggi dan tidak merasa puas diri waktu sudah di atas. Terus belajar dan belajar.
Nah, inilah yang menjadi poin lebih dari Pak Jokowi. Beliau selalu terjun ke lapangan, melihat langsung kondisi di setiap daerah di Indonesia, mulai dari Sabang sampai Papua, sehingga beliau tahu persis kondisi di lapangan. Blusukan sangat kental di sini.
Meskipun begitu, "rumah" beliau sendiri tetap terjaga dengan baik, karena beliau mendelegasikan hal-hal yang harus dikerjakan para menteri dan jajaran di Jakarta, sehingga tercipta koordinasi yang baik.
Saya senang dengan pimpinan seperti ini. Bukan ABS, Asal Bapak Senang yang suka digembar-gemborkan oleh pihak yang tak suka dengan Pak Jokowi. Lagipula, secara logika, kalau Pak Jokowi tipikal orang yang mudah percaya pada bawahan, pasti beliau tidak akan mau repot-repot, berjerih lelah untuk blusukan, terjun langsung ke lapangan, berpanas-panasan, kehujanan, dan seabrek ketidaknyamanan lainnya.
Karena permasalahan itu perlu dilihat langsung, karena lebih mudah diperoleh solusi, daripada hanya mendengar dari kata orang saja.
3. Karakter Personal
Saya percaya, semua orang sudah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Pak Jokowi mempunyai kepercayaan pada diri sendiri dan keberanian.
Di saat banyak orang meragukan kemampuan Indonesia untuk bangkit, Pak Jokowi membangkitkan semangat rakyat untuk percaya bahwa kita semua mampu untuk merubah nasib jika kita punya keberanian untuk melangkah.