Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Telinga yang Terluka, Hati yang Menderita

4 April 2019   22:05 Diperbarui: 4 April 2019   22:21 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang banyak kata-kata terlontar begitu rupa, melupakan apakah kelompok kata itu melukai hati atau merobek sukma. 

Memuntahkan semua tanpa tedeng aling-aling, sehingga lupa untuk berpaling. 

Menengok sejenak ke masa silam, mengenang segala perbuatan di masa lampau yang kelam. 

Semua peristiwa yang telah terjadi, seharusnya membuat setiap insan sadar diri. 

Bahwa dari lidahlah segala sesuatu bermula, entah itu kebaikan atau keburukan yang tersua. 

Lidah adalah sumber yang unik, mengeluarkan dua rasa yang antik. 

Di satu sisi mengeluarkan segi positif, di sisi lain memproduksi hal yang negatif.

Kekanglah lidah kita, supaya kita tak mendapat celaka.

Perkatakanlah hal-hal yang baik dan mencerahkan, sehingga membangunkan semangat dan jiwa yang letih dan tertekan. 

Hati-hati dalam berkata, telinga bisa terluka karenanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun