"Ah, gak ngerti aku tentang bisnis online," kata Jarno (bukan nama sebenarnya), salah seorang teman saya.
Yah, memang berbisnis online terdengar nyaman. Cukup pakai koloran,sama baju kaosan, atau dasteran, duit bakal ngalir ke rekening. Tak perlu macet-macetan di jalan. Cukup di rumah saja, duit datang dengan sendirinya.
Ah, terdengar indah di telinga, namun tidak semudah itu menjalankannya.Â
Tapi, tentu saja, berbisnis online tidak sesukar berbisnis properti atau bisnis offline lainnya. Asal ada hape di tangan, Anda bisa berbisnis online secara langsung. Kalau properti atau bisnis offline, tentu saja butuh modal yang tak sedikit.
Herannya, banyak teman-teman saya yang beralasan konyol. "Gak bisa, karena ...."
Apa alasan-alasan konyol mereka?Â
Pertama - Gaptek.Â
"Saya sih gaptek, Pak. Mana ngerti tentang bisnis online."
Yaelah ^_^.
Kalau gaptek ya belajar, supaya gapteknya hilang.
Sebagai guru, tentu saja tidak ada yang namanya orang itu bisa pintar tanpa belajar.
Ada proses belajar tak kenal lelah, terus menerus.Â
Gaptek, gagap teknologi dikarenakan tidak atau belum belajar saja. Semua orang yang sukses di bisnis online sekarang, dulunya di awal pasti sama gapteknya seperti Anda. Tapi karena mereka mau belajar keras, akhirnya mereka berhasil.
Sekarang mudah sekali kalau mau belajar apa saja, karena ada Google Campus dan Youtube University. Mau belajar bikin ayam geprek, bisa cari video tutorialnya di Youtube, dan resepnya di Google. Mau belajar tentang bisnis online, cari saja di Google dan Youtube.
Terlalu banyak informasi?
Belajar dari mentor-mentor yang sudah berpengalaman di bisnis online. Anda bisa menemukannya dengan mudah di internet.
Hanya saja, Anda harus hati-hati dalam memilih mentor. Pilihlah mentor yang suka berbagi ilmu secara gratis atau berbayar, baik itu di media sosial, maupun di blog. Dan juga telusuri rekam jejaknya. Apakah masih sebulan dua, atau sudah bertahun-tahun pengalamannya di bisnis online.
Dengan belajar dari mentor, Anda bisa mempercepat kesuksesan menghampiri, daripada Anda mencari-cari sendiri pola suksesnya.
Jadi, gaptek bisa diatasi dengan belajar. Tidak ada alasan konyol seperti ini untuk memberantas gaptek.
Kedua - Tidak Ada WaktuÂ
"Wah, saya gak punya waktu, Pak."
"Capek sudah saya ngurus anak. Gak ada waktu."
"Saya kerja dari pagi sampai malam. Betul-betul gak ada waktu."
Yah, ini beberapa dari sekian banyak alasan.
Pertanyaannya, "Apakah benar tidak ada waktu?"
Saya meragukan kalau teman-teman atau kenalan-kenalan saya itu tidak punya waktu.Â
Kenapa?Â
Karena saya melihat, dalam keseharian, mereka masih sempat menonton teve yang menayangkan acara-acara alay; masih sempat ngobrol dengan teman dari A sampai Z, tapi tak jelas ujung pangkalnya; atau cuma menonton video musik atau guyonan di Youtube yang hanya menghibur sesaat.
Lah, masa untuk hiburan sesaat ada waktu, tapi belajar tentang bisnis online untuk meraih masa depan cemerlang tidak ada waktu ^_^.
Semua kita mempunyai waktu  yang sama yaitu 24 jam dalam sehari. Tidak kurang, tidak lebih. Tergantung dari kita, mempergunakan waktu untuk apa saja. Kalau ingin hidup berubah, terpaksa ada beberapa kegiatan yang harus kita korbankan. Kesenangan-kesenangan kita. Kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat dan tidak memberikan sumbangsih untuk kemajuan kita.
Menonton teve, mengobrol terlalu lama dengan teman yang membahas hal-hal yang tak jelas, atau hanya sekedar scrolling linimasa dari para artis atau orang-orang yang Anda tak kenal secara pribadi sangatlah membuang-buang waktu.
Ketiga - Hape spek-nya rendah
"Hapeku speknya rendah."
Sebenarnya alasan seperti ini tidak realistis, karena apa pun hapenya, sejauh bisa untuk internetan, bisa membuka media sosial untuk jualan atau berbisnis online, cukuplah sudah.Â
Pakai yang ada dulu. Nanti kalau sudah ada dana lebih untuk membeli hape yang baru, bisa memperoleh yang lebih baik.Â
Jangan menunggu keadaan sempurna, karena kesempurnaan cuma milik Tuhan. Semua orang sukses pada awalnya sebelum berhasil, memulai dari apa yang mereka punya. Komputer seadanya, memulai usaha dari garasi mobil, kurangnya dukungan dari keluarga, dan lain sebagainya. Toh, di tengah kekurangan itu, mereka bisa berhasil.Â
Keempat - Capek sehabis pulang kerja
Memang sungguh sulit untuk mempertahankan mata tetap nyalang di malam hari, di saat badan sudah letih lesu lemah lunglai sehabis kerja seharian penuh.Â
Saya merasakannya juga.Â
Namun jika Anda ingin sukses berbisnis online, layaknya menjalankan bisnis apa pun, atau mempelajari ketrampilan tertentu, Anda harus menyediakan waktu untuk menjalankan bisnis online yang Anda ingin kuasai.
Berkorban sekarang untuk mencapai kesuksesan di kemudian hari.
Semua orang mempunyai waktu 24 jam dalam sehari. Waktu yang sama. Bagaimana kita membagi waktu dengan bijaksana, itu yang menjadi masalah.
Kalau saya pribadi, saya belajar dan menjalankan bisnis online di pagi hari, karena otak masih segar setelah tidur. Tengah hari, dan malam, atau di sela-sela waktu kosong atau jeda mengajar, saya memanfaatkan waktu tersebut dengan belajar dan mempraktekkan bisnis online secara langsung.
Daripada waktu-waktu kosong tersebut digunakan untuk ngobrol ngalor ngidul tanjung kimpul, kan lebih baik digunakan untuk belajar dan mempraktekkan bisnis online ^_^.
Kelima - Bingung mau bisnis online apa
Saya kira, di jaman now, tidaklah sukar untuk mencari ide bisnis yang menarik.
Sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu, untuk menentukan bisnis online apa yang mau dikerjakan tidak semudah sekarang, karena tarif internet yang masih terbilang mahal pada saat itu, dan belum mempunyai jaringan akses yang memadai.Â
Sekarang, kita bisa meneliti dari hasil googling di internet, tentang usaha apa yang menarik minat kita, berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha, apa-apa saja yang perlu dipersiapkan dan lain sebagainya.
Begitu juga dengan bisnis online. Ada berbagai mentor, pebisnis online yang sudah berpengalaman. Kita bisa memilah mana pebisnis online yang abal-abal atau penjual ludah; dan mana yang memang praktisi, orang yang terjun langsung menekuni bisnis.
Misalnya, kalau Anda tertarik dengan produk herbal, maka Anda bisa berjualan produk herbal secara online. Banyak supplier yang menawarkan program reseller dan dropshipper, sehingga Anda bisa langsung berjualan tanpa banyak persyaratan.Â
Perjalanan Saya Sebagai Pebisnis Online
Memang sebagai pebisnis online, saya masih belum mempunyai banyak jam terbang. Saya masih belajar untuk menjadi pebisnis online yang sukses.
Karena saya tertarik dengan aksesoris gadget, pada awalnya saya merambah ke bidang ini. Namun seiring waktu berjalan, saya memutuskan untuk fokus ke salah satu bisnis Print On Demand (POD), yaitu bisnis pencetakan casing smartphone atau biasa disebut custom case.Â
Apakah ribet mengurus bisnis custom case ini? Pada realitasnya, perlu tenaga desain, mesin cetaknya, tenaga pengepakan, dan lain sebagainya. Namun, karena saya sebagai dropshipper, saya tidak mengurusi segala kerepotan di atas.Â
Dengan hanya bermodal hape dan jaringan internet, saya bisa berbisnis online, menawarkan, menjual casing dengan desain dari permintaan pelanggan.
Tidak tertarik dengan gadget? Masih banyak bidang lain yang mungkin menarik minat Anda, misalnya kuliner, fashion, otomotif, dan lain-lain.Â
Intinya, mengeluh soal gaji minim tidak akan membuat gaji Anda bertambah. Alih-alih berkeluh kesah, kenapa tidak berbisnis online? Dengan begitu, Anda pun bisa mendapat penghasilan tambahan, atau malah penghasilan utama, sehingga Anda bisa fokus ke bisnis online, dan melepas pekerjaan offline, karena hasil dari bisnis online berkali lipat lebih besar dari pekerjaan offline.
Jadi, masih beralasan konyol untuk tidak berbisnis online ^_^?Â
"Mengeluh tidak akan menambah gaji. Dengan berbisnis online, kemungkinan penambahan pendapatan sangat besar terjadi."
*
Samarinda, 31 Maret 2019
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H