Untuk minum, saya memilih es teler, karena terdapat berbagai jenis buah yang tumpah ruah di dalamnya. Pokoknya bikin adem dan ngangenin.Â
Sambil menunggu pesanan, saya melihat ke sekitar. Kiri, kanan, kulihat saja banyak pohon cemaraaaa, eeh, lain ding ^_^. Maksudnya di kiri, kanan, muka, belakang, berjubel para pembeli, penikmat kuliner di Bakso "Seger". Ada yang sudah selesai menikmati makanan, sehingga sekarang mengobrol dengan teman atau anggota keluarga sambil menyeruput es teh manis atau es teler atau minuman lain; ada juga yang masih sedang menikmati bakso atau mie ayam atau soto gerabah; ada juga yang nunggu makanan datang, seperti saya.Â
Nah, akhirnya yang ditunggu telah tiba.
Bakso Seger atau Bakso Solo seperti tertulis di luar warung.Â
Bakso Solo mencerminkan ciri khas Solo dalam meramu bakso yang berbeda dari daerah lain. Nama "Seger" hanya untuk merek dagang, untuk membedakan dengan penjual bakso Solo yang lain.Â
Crek crek
Foto dulu, untuk dokumentasi. Sebenarnya saya bisa dikatakan tak pernah mengambil gambar makanan sebelum dimakan, layaknya orang-orang yang memfoto, lalu mengunggah foto-foto makanan di media sosial sebelum disantap. Tapi karena untuk kepentingan K (baca : Topik pilihan jajanan pinggir jalan favorit), dengan sangat terpaksa, lirak-lirik dulu, takut dibilang lebay, tapi ternyata orang-orang di sekitar tidak peduli sepertinya. Jadi saya cuek aja. Menimbang, kalau tidak ada foto di artikel ini, nanti dibilang hoaks lagi ^_^.