Sebenarnya saya sudah membeli sayur masak. Namun entah kenapa, beberapa minggu ini, selera makan saya serasa hilang. Saya bosan dengan sayur masak yang saya beli.Â
Seakan-akan rasanya itu-itu saja.Â
Padahal saya ingin berhemat. Alih-alih hemat, malahan jadi boros. Karena memuaskan nafsu saya akan makanan enak.
"Ah, tidak apa. Karena bulan ini rejeki lumayan banyak, jadi tidak apa agak boros sedikit. Maret harus lebih tertata keuangannya," pikir saya dengan tekad bulat.Â
Namun saya bingung mau makan apa, sampai terbersit untuk makan bakso "Seger" di Jalan Pramuka, Samarinda.Â
Selasa, 26 Februari 2019, sekitar pukul 19.30 WITA, saya meluncur ke Bakso "Seger". Saya kurang tahu persis kapan bakso ini sudah ada berjualan di jalan dekat kampus Universitas Mulawarman, universitas negeri di Samarinda. Mungkin sekitar tahun 2000 lewat.Â
Waktu sampai ke tekapeh (ceileee ^_^), ternyata sudah banyak sepeda motor terparkir dengan rapi di depan rombong Bakso "Seger".Â
"Alamat nih penuh. Gak kebagian tempat duduk," pikir saya dalam hati. Celingak celinguk waktu masuk ke dalam, melihat peluang di meja mana saya bisa menyelusup. Yang jelas, tidak memilih meja yang dikapling oleh sepasang kekasih. Nanti saya jadi 'obat nyamuk' lagi, hehehe ^_^.
Ah, syukurlah ada seorang pemuda yang beranjak dari kursi dan keluar dari barisan penikmat kuliner kekinian untuk membayar di meja kasir, makanan yang telah disantapÂ
"Puji Tuhan. Tahu aja kebutuhanku," Saya pun segera menduduki kursi di depan meja itu sebelum keduluan orang lain.
Oya, sampai lupa menyebutkan. Sebelum masuk lebih dalam ke warung, saya memesan bakso. Padahal tak yakin dapat tempat duduk, namun pede saja, dan ternyata ya, dapat beneran hehehe.Â