Kau tersenyum simpul didepanku. Seakan kau tahu isi hatiku. Jantungku jadi berdegup malu. Takut terdengar oleh telinga cantikmu.Â
Kau tersenyum simpul kepadaku. Entah apa yang salah pada diriku. Apakah rambutku awut-awutan sehingga terlihat lucu? Atau ada tersempil biji cabe di sela gigiku?Â
Kau masih tersenyum simpul. Hatiku pun serasa berasap kebul. Ingin kubertanya padamu tapi tak terkabul. Karena kau tiba-tiba raib dan entah kapan muncul.Â
Akhirnya kuberanikan diri bertanya. Daripada kebingungan berkecamuk di dada. Kuberkata, "Maaf. Dari tadi saya perhatiin si Mbak senyum-senyum ke arah saya. Emang ada yang lucu ya, Mbak?"
Si Mbak pun menjawab sambil menahan diri untuk tak tertawa, "Anu, Mas. Maaf. Itu. Ritsleting celana Mas terbuka."
Astaga. Ternyata aibku terpampang nyata.
*
Samarinda, 23 Februari 2019
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H