Siapa Bilang Film "Batman" Tidak Ada Unsur Kasih Sayang?

Entah sudah berapa kali saya menonton film Batman yang dilakoni oleh Christian Bale. Trilogi Batman dengan Bale sebagai Batman adalah paporit saya (jiaah, pake 'p', bukan pake 'f' ^_^).

Dan Batman ketiga dari Bale, yaitu The Dark Knight Rises adalah adalah klimaks dimana, mungkin Bale ingin 'pensiun' sebagai Batman, sehingga dengan begitu, Batman 'rises', bangkit, dan dimatikan kembali, untuk diganti oleh pemeran yang lain, yang sampai sekarang masih menjadi misteri, karena kesuksesan Bale dalam memerankan Batman sehingga menyebabkan sulitnya mencari pengganti yang sepadan.

Sekilas Sinopsis

Ini merupakan lanjutan dari sekuel sebelumnya, The Dark Knight, dimana Bruce Wayne kehilangan kekasihnya, Rachel Dawes;  menanggung dakwaan bahwa dia dituduh membunuh Jaksa Wilayah, Harvey Dent, yang sebenarnya menjadi jahat karena ulah Joker, sehingga menjadi seteru Batman dengan julukan Two Face, dan mengancam akan membunuh putra Jim Gordon, Letnan Polisi yang berada disana saat itu, karena anak dan istri diculik oleh Dent yang ingin membalas dendam pada Gordon. Batman bisa mencegah hal itu terjadi, mengakibatkan Dent jatuh dari ketinggian gedung, dan langsung tewas seketika.

Batman pun lari pada saat itu, dan pesannya pada Gordon, yaitu biarlah Batman yang menanggung salah, karena dianggap membunuh jaksa.

Ending yang memukau, sekaligus memberikan makna mendalam perihal pengorbanan. Biarlah orang lain menganggap dia sebagai dark knight, asalkan Dent mendapat predikat white knight.

Di awal The Dark Knight Rises, dikisahkan ada pembajakan pesawat terbang oleh Bane, mantan didikan dari R'as Al Ghul, ketua Perserikatan Bayang-Bayang, yang ingin menculik pakar nuklir yang ada di pesawat tersebut.

Sedangkan di tempat lain, di kota Gotham, Bruce Wayne mengadakan acara gala dinner atau sejenis, yang sepertinya diadakan untuk mengenang jasa Harvey Dent, mantan jaksa wilayah kota Gotham, yang diduga tewas dibunuh oleh Batman.

Bruce tidak menampakkan diri. Delapan tahun, waktu yang tidak sebentar. Sepertinya, dia memang ingin pensiun sebagai Batman, karena dia kehilangan orang yang disayanginya. Dia tidak ingin kehilangan siapa pun lagi. Lagi pula, rivalitas dengan Joker dan Two Face di The Dark Knight membuatnya cedera parah, sehingga untuk berjalan pun harus dibantu dengan tongkat.

Tokoh baru, seorang pencuri bernama Selina Kyle (yang diperankan dengan pas oleh Anne Hathaway) dengan julukan 'Catwoman' menambah semarak film ini.

Masalah berikut adalah Bane menggunakan sidik jari Wayne yang didapat dari Kyle sewaktu mencuri kalung mutiara peninggalan ibu Bruce Wayne. Kyle menjual sidik jari Wayne tersebut pada John Daggett, salah seorang pemegang saham mayoritas di Wayne Enterprises, yang berambisi menguasai perusahaan Wayne secara utuh.

Bane menggunakan sidik jari itu melakukan transaksi jual beli saham yang seolah-olah dilakukan oleh Bruce Wayne sendiri, padahal dia yang memanipulasi untuk menjatuhkan reputasi Wayne dan membuat Bruce Wayne bangkrut.

Saat Bane melakukan aksi, Bruce tidak punya pilihan lain, selain muncul kembali sebagai Batman. Alat khusus dari Lucius Fox (Morgan Freeman) untuk kaki kiri Bruce, membantunya untuk bisa berdiri dengan baik kembali.

Meskipun sebelumnya, dia sempat nego dengan Gordon supaya Batman tidak kembali lagi, namun apa mau dikata. Tak ada yang bisa menghentikan Bane, selain Batman. Begitu kata Jim Gordon, yang sekarang naik pangkat menjadi komisaris polisi. Polisi tak berdaya menghadapi Bane.

Namun, Batman tak berhasil menggagalkan upaya Bane untuk 'mengkerdilkan' Bruce Wayne. Malah seperti jatuh, tertimpa tangga, Alfred (Michael Caine) meninggalkan Bruce, karena dia tidak ingin Bruce kembali menjadi Batman dan tewas. Dia tidak ingin menguburkan Bruce dan dia tidak mau merasa bersalah seumur hidup kepada mendiang orangtua Bruce karena tidak bisa menjalankan tugas untuk menjaga Bruce.

Bruce pun terpaksa bergerak sendiri. Dia menghubungi Selina Kyle (Catwoman) supaya menunjukkan dimana Bane berada. Kyle meminta program penghapusan catatan kriminal, dan Bruce pun menyanggupi. Sayangnya, Kyle malah menempatkan Batman dalam jebakan Bane.

Pertarungan yang sengit, namun Bane menang di babak ini. Tulang punggung Batman patah dan identitasnya pun diketahui oleh Bane dan juga Catwoman.

Bane membuang Bruce ke penjara dengan nama 'dunia gelap', penjara dimana Bane dulu ditahan. 

Bane pun merasa bebas, bebas untuk melaksanakan misi dari mantan bosnya, R'as Al Ghul, untuk menghancurkan Gotham. Dimulai dengan mengebom lapangan rugbi dan jembatan-jembatan penghubung ke kota lain, mengaktifkan bom nuklir, dan menguasai kota dengan menebar teror, dan melakukan pengadilan yang aneh untuk orang-orang kaya yang dianggap tidak pro dengan warga menengah ke bawah.

Sementara Bruce berusaha untuk memulihkan kondisinya kembali, supaya dia bisa keluar dari penjara itu, dan kembali ke Gotham untuk menyelamatkan kota itu dari tirani Bane.

Setelah hampir putus asa, Bruce pun akhirnya berhasil keluar dari penjara itu, dan membantu tahanan-tahanan lain untuk keluar pula.

Batman bangkit kembali. Bane pun nyaris tak percaya. Dibantu oleh polisi-polisi Gotham, Batman memerangi Bane dan komplotannya. Batman pun menemukan Miranda Tate.

Kejutan terjadi waktu Batman sudah menaklukkan Bane dan Batman menanyakan dimana Bane menyimpan detonator bom itu. Batman yakin Bane tak mungkin mempercayai orang lain, dan Batman sudah sangat yakin kalau Bane adalah anak dari R'as Al Ghul yang bisa lolos dari dunia gelap tadi.

Ternyata Nolan pintar sekali menggiring opini penonton sehingga terkecoh dengan asumsi bahwa Bane adalah anak R'as Al Ghul. Ternyata Miranta Tate atau nama aslinya Talia adalah anak dari R'as Al Ghul. 

Sungguh mengejutkan dan tak tertebak sama sekali. Efek kejutan dari Sutradara kondang Christopher Nolan yang sangat piawai memainkan ide cerita yang memberikan efek wow.

Batman pun terkecoh. Tak siaga. Pisau menusuk perut. Miranda Tate atau Talia menusuknya di perut di saat Batman lengah. Miranda memegang detonator dan sudah menekannya.

Untungnya, Batman sudah menyerahkan alat untuk memblokir sinyal dari detonator kepada Gordon sehingga bom tak meledak untuk memberikan jeda beberapa waktu.

Miranda Tate pun murka dan meninggalkan Batman di tangan Bane. Bane akan mengeksekusinya, sedangkan Miranda akan mengambil alih truk kontainer yang berisi bom nuklir dan akan langsung meledakkannya seketika.

Bane sudah bersiap untuk membunuh Batman, namun Catwoman tiba di waktu yang tepat. Tembakan tepat sasaran ke tubuh Bane. Bane pun tewas oleh tembakan dari sepeda motor antik yang terbuat dari spare parts batmobile Batman (lihat sekuel sebelumnya, The Dark Knight ^_^)

Catwoman menyelamatkan Batman, dan disini asyiknya ada kerjasama apik antara Batman dan Catwoman untuk menghentikan Talia supaya tidak meledakkan bom nuklir.

Sayangnya, selain reaktor bomnya disabotase oleh Talia, waktu tersisa sudah tinggal sedikit. Batman mengambil inisiatif, menarik bom itu dengan tali panjang dan diangkut dengan pesawat terbang Sang Kelelawar buatan Lucius Fox.

Batman membawa bom itu ke laut lepas, jauh dari kota Gotham.

Happy ending di pihak warga kota Gotham, karena mereka selamat dari kemusnahan, namun Sad ending bagi John Blake, James Gordon, Alfred, dan Lucius Fox, karena mereka mengira, Batman atau the real man behind the mask yaitu Bruce Wayne, tewas bersama dengan bom nuklir itu di laut lepas, karena tidak ada autopilot di pesawat itu.

Ternyata, memang sudah direncanakan Batman tidak akan mati semudah itu. Lagian pasti ada sambungannya lagi. Yang jelas, Christian Bale tidak akan tampil kembali, hiks.

Waktu Fox meminta teknisi-teknisinya untuk memeriksa pesawat Sang Kelelawar yang masih ada untuk mengembangkan lebih lanjut , dan mengagetkannya karena ternyata autopilot sudah terpasang, dan menurut keterangan, Bruce Wayne yang memasangnya.

Alfred mendapat warisan rumah dan waktu dia berlibur di kota Firenze, Italia, dia bertemu dengan Bruce Wayne dan Selina Kyle di restoran yang sama, sedang menikmati hidangan dengan wajah sumringah.

Penutup, John Blake mendapat tugas untuk mengambil tas berisi informasi tempat rahasia di dekat rumah Wayne, yaitu markas dari Batman. Apakah John Blake, dalam hal ini Joseph Gordon-Levitt akan memerankan Batman nantinya? Kita akan tunggu kabarnya kemudian ^_^.

Mana unsur kasih sayangnya?

Wah, gak terasa, sudah seribu kata lebih. Yah, mau gimana lagi? Kalau menyangkut Batman, serasa lekat di hati. Manusia biasa. Tidak seperti Superman atau Thor ^_^.

Unsur kasih sayang disini terletak pada satu titik tertentu (sebetulnya banyak di beberapa adegan, namun titik ini yang sangat krusial bagi saya ^_^) dimana Batman meminta tolong pada Catwoman untuk membantu memuluskan jalan bagi para masyarakat Gotham supaya bisa keluar dari kota, menjauh dari ledakan bom nuklir.

Catwoman berkata, "Ikutlah denganku. Selamatkanlah dirimu. Kau tidak berutang pada mereka lagi. Kau sudah memberikan mereka segalanya."

Batman menjawab tanpa ragu, "Tidak segalanya. Masih belum."

Ini bagian yang menunjukkan rasa sayang Batman pada kotanya, pada warga Gotham, meskipun mereka menolaknya, memperlakukannya seperti kriminal.

Bagi saya, inilah kasih sayang yang sejati. Terlepas dari main hakim sendiri, kasih sayang Batman tidak menuntut kasih kembali. 

Mungkin Anda punya pendapat lain? Kita saling berbagi cerita dan pengalaman dalam menikmati film, karena film action tidak mesti sepenuhnya aksi laga di sepanjang jalan cerita. Karakter behind the actors and actresses sangatlah kuat.

Saya tunggu sharing dari Anda semua, para pembaca, tentang sisi kasih sayang Batman versi Anda ^_^.

Salam Kompasiana.

*

Samarinda, 22 Februari 2019

Anton