Puisi | Membara

Aduh panasnya hari ini. Sampai malam pun panas masih membara. Entah kalau cinta sudah bersemi. Apakah membara atau terbakar karena kondisi cuaca saat ini. 

Sampai-sampai aku pun harus telanjang dada. Tentu saja, tetap pake celana. Kalau tidak, nanti disangka orang gila. Yang kalau begitu, digiring ke rumah sakit jiwa.

Air es pun kutenggak sampai tak tersisa. Padahal aku berkomitmen tak meneguknya barang setetes jua. Apa daya, tak tertahankan godaan panas membara. 

Olala, sampai kapan sumuk ini tetap ada. Sungguh sangat menyiksa. Bahkan udara cepoi-cepoi kipas angin pun tak berdaya. Aku merasa tak mendapat efeknya. 

Ah sudahlah tak mengapa. Mungkin sebentar lagi hujan tiba. Kalau itu yang terjadi, cerialah dunia. Karena tidur jadi nyenyak di malam gulita. 

*

Samarinda, 14 Februari 2019

Anton