Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Foto Hitam Putih

11 Februari 2019   21:31 Diperbarui: 11 Februari 2019   21:37 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto ini kucetak di kertas biasa. Aku tidak punya uang pada waktu itu. Warnanya hitam putih. Sederhana seperti perempuan yang ada di foto ini. 

Wajah perempuan yang kukasihi. Perempuan yang sudah melahirkanku. Yang sudah bersusah payah mengasuh. Membesarkan. Mendidik.

Ibu sudah meninggal. Tapi foto ini tetap tertempel di dinding. Aku tak tega untuk melepasnya. Bahkan untuk menyertakan di puisi ini pun aku merasa tak pantas.

Karena ibu tak suka keramaian. Dia orang yang sederhana semasa hidupnya. Baginya, dikenal orang tak penting. Yang utama, anak-anak hidup rukun, sehat, dan sejahtera.

Foto hitam putih tetap terpasang. Entah sampai berapa bulan purnama. Aku memandang foto ibu sebelum ke peraduan. Mengingat masa-masa kecil bersama ibu. Masa-masa tak terlupakan. 

Masa dimana aku menyiram bunga bersama ibu. Masa dimana aku dan ibu memandang bunga-bunga bermekaran di waktu malam. Masa dimana aku makan bersama ibu di meja makan, meskipun hanya dengan tempe dan sayur bening.

Masa-masa itu sudah sirna. Lewat foto hitam putih ini, aku tetap ingin mengenang masa-masa itu. Selagi masih bisa.

Samarinda, 11 Februari 2019

Anton

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun