Aku melihat kipas angin di hadapanku
Sudah sebelas tahun kipas ini menyertai
Dari satu kos ke kos lain
Dari satu rumah ke rumah lain
Begitu 'bandelnya' kipas iniÂ
Sempat terbanting beberapa kali
Namun kipas angin ini tetap setia
Tetap melayani meskipun aku harus membantu menyodok sedikit baling-balingnya supaya bisa berputarÂ
Bagaimana dengan kita?Â
Kipas angin ini cuma benda mati, namun dia tahu apa arti kesetiaan
Dia mengajarkan kepadaku arti kebersamaan
Banyak kali orang cuma mau sukanya, tapi tak mau berbagi duka
Kipas ini
Tetap menemaniku dulu, sekarang, dan entah sampai.
Terima kasih, kipas anginku.Â
*
Bersama kipas angin, 22 Desember 2018
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H