Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Semilir Angin di Bawah Gazebo

17 Desember 2018   19:32 Diperbarui: 17 Desember 2018   19:40 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : arsiteklopedia.blogspot.com

1

Merasakan angin semilir yang sejuk sangatlah nikmat.

Sementara udara kota yang semakin sumpek dan panas tak terkira, aku mendapat kesempatan berharga untuk menikmati sejuknya udara pepohonan di bawah gazebo. 

2

Aku sangat beruntung masih bisa merasakan kenyamanan udara yang bebas dari polusi. 

Di tempat ini, dekat gazebo, banyak pohon dan tumbuhan yang semarak, mengusir kepengapan dari polusi udara di sekitarnya.

3

Aku duduk dengan tenang di bawah naungan gazebo. 

Cuaca cerah pada pagi itu. 

Panas terik terlihat di jalan raya, tapi aku merasa sejuk di bawah gazebo, karena semilir angin dan ruapnya oksigen dari pepohonan sekitar.

4

Entah kapan terakhir kali aku menikmati kondisi seperti ini. 

Bertahun-tahun yang lalu.

Saat aku masih muda dan belum dipusingkan dengan kondisi mencari nafkah. 

Sekarang, setelah umur beranjak tua, aku kembali kemari lagi, tapi dengan segudang masalah menyangkut masa depanku. 

5

Aku perlu menenangkan diri. 

Menghirup udara segar di alam terbuka. 

Menyatu dengan pohon dan burung-burung di udara.

Aku berdiam diri sambil berdoa. 

6

Aku mengucap syukur kepada Tuhan. 

Dia masih memberiku kesempatan.

Menikmati suasana tentram nan permai ini. 

Di tengah kegundahan hati, aku tetap menemukan kedamaian.

Karena Tuhan menyingkapkan apa yang aku harus lakukan.

- Di bawah gazebo, 17 Desember 2018 -

H.A.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun