Kecuali Ironman di Marvel, The Flash dan Arrow menjalani proses panjang nan berliku sebelum menjelma menjadi superhero. Tidak ada jalan instan untuk menjadi super.
Berbeda dengan Thor yang sudah mempunyai kekuatan bawaan atau Spiderman yang mendapat 'durian runtuh' yaitu laba-laba dengan gen super, sehingga tak perlu melatih tubuh mereka untuk menjadi kuat.
Tidak ada latihan spartan berjam-jam supaya mahir berkungfu.
Tidak ada peluh keluar dan keluh kesah terlontar. Pengecualian dari DC adalah Superman yang seperti Thor, dan Ironman di Marvel yang seperti Batman.
Dalam hal ini, mayoritas pahlawan Marvel mendapat kekuatannya dengan mudah tanpa perlu bersakit-sakit dahulu, seperti Captain America dengan suntikan cairan ajaib dan Spiderman dengan gigitan mesra sang laba-laba.
Ketiga - Mereka mempunyai tim sukses
Spiderman berjuang sendiri. Begitu juga dengan Superman. Meskipun Batman dibantu oleh Alfred sang pembantu setia keluarga Wayne, namun pada eksekusinya, peranan Batman lebih dominan.
Berbeda dengan DC, terutama Arrow dan The Flash.
Arrow mempunyai tim solid yang membantu Arrow di lapangan, seperti Felicity Smoak di Ruang IT, Thea Queen dan John Diggle yang membantu Arrow di lapangan secara langsung.
Mereka mempunyai peranan yang sangat vital dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Kalau ada salah satu yang absen, sangat mempengaruhi kinerja tim.
Bukan One Man Show, tetapi Team Work.