Dia sudah mencicipi nikmatnya memainkan si kulit bundar sejak tahun 1993 di usia 20 tahun, usia yang masih dikategorikan 'bau kencur' kalau membandingkan dengan pemain-pemain pro lainnya pada masa itu.
Memulai karir profesional di klub Damietta, Mesir, El-Hadary melanjutkan karir ke klub yang lebih besar yaitu Al-Ahly di tahun 1996. Di Al-Ahly, selama dua belas tahun (1996 - 2008), El-Hadary membantu klubnya memenangi banyak kompetisi, seperti delapan kali juara liga Mesir, empat kali juara Piala Mesir, empat kali juara Piala Super Mesir, empat kali juara Liga Champions Konfederasi Sepakbola Afrika, tiga kali juara Piala Super Konfederasi Sepakbola Afrika, satu kali juara Liga Champions Klub-Klub Arab, dan dua kali juara Piala Super Arab.
Untuk negara, El-Hadary memulai karir sebagai pemain timnas Mesir di tahun 1996.
Setelah duabelas tahun di Al-Ahly, El-Hadary pun berpindah klub beberapa kali, sebelum akhirnya berlabuh di Al-Tawooun FC, salah satu klub sepakbola di Arab Saudi pada tahun 2017 sampai sekarang.
Peran El-Hadary di Timnas Mesir
Tentu saja, menjaga gawang tidaklah mudah, dan sebagai kiper, El-Hadary tidak mungkin bisa bertahan selama 22 tahun sampai sekarang dan tetap dalam intensitas tinggi, jika hanya sekedar ambisi semata.
Malahan, pemain yang berusia 45 tahun ini, yang kemungkinan akan menjadi pemain tertua sepanjang sejarah Piala Dunia, menjabat sebagai kapten. Tentu saja, jabatan ini bukan sembarangan diberikan oleh pelatih Hector Cuper.
Cuper pasti berpikir, selain karena pengalaman El-Hadary yang sudah lama malang melintang di timnas, juga supaya menginspirasi para pemain Mesir untuk tetap semangat berjuang dan bangga membela nama negara di kancah sepakbola dunia.
"El-Hadary mempunyai kepribadian yang unik, dimana dia dapat berkompetisi di usianya dengan penjaga gawang-penjaga gawang muda. Dia pasti seorang pemain yang unik," kata Cuper pada CBC TV channel.
El-Hadary, selain usianya yang mungkin akan memecahkan rekor sebagai pemain Piala Dunia Tertua sepanjang sejarah, juga menunjukkan karakter yang bisa menjadi contoh untuk pemain-pemain Mesir, dan juga untuk pemain-pemain muda atau yang sudah senior sekalipun.
"Saya sangat senang bisa bermain di Piala Dunia. Ini menjadi pesan bagi pemain lain bahwa anda harus percaya dengan mimpi anda dan berjuang untuk menjadikan itu nyata.""Umur saya 45 tahun, tapi bagi saya, itu hanya angka di atas kertas.""Saya latihan keras setiap hari. Saya tidak tahu arti kata 'tidak mungkin'. Saya akan terus berjuang hingga Piala Dunia agar memiliki kesempatan untuk bermain, dan memberikan pertahanan yang terbaik bagi Timnas Mesir."
"Saya telah memenangkan banyak gelar, tapi saya belum pernah tampil di Piala Dunia dan mimpi itulah yang saya ingin jadikan nyata."