Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo?
Selalu dua nama ini yang menjadi perbincangan hangat para penggila bola.
Mereka menebak-nebak, siapa diantara kedua bintang ini yang akan 'meroket' di Piala Dunia 2018 atau mungkin malah 'terjun bebas' ke dasar bumi yang paling dalam.
Begitu juga dengan Mohamed Salah. Siapa yang tidak kenal dengan pemain Liverpool yang satu ini?
Mengorbitkan Liverpool di kancah liga Inggris dan terutama Liga Champions Eropa, yang sayangnya menjadi anti klimaks bagi Salah, karena dia mendapat cedera dari aksi 'judo' Sergio Ramos dari Real Madrid, dan berakhir pula mimpi happy ending Liverpool untuk merengkuh si 'Kuping Lebar' setelah lama nirgelar di kancah Eropa.
Karena Salah, Mesir pun diprediksikan akan menjadi kuda hitam yang bisa merangsek dan membuat kejutan. Keberhasilan Mesir memasuki perhelatan Piala Dunia sering dikaitkan oleh karena jasa seorang Salah.
Apakah betul seperti itu?
Tentu saja, keliru kalau menilai keberhasilan suatu tim sepak bola hanya dikarenakan satu orang, karena sepakbola berbicara tentang kolektivitas, kerja tim dari sebelas orang, bersama dengan taktik dan strategi yang diramu oleh jajaran staf pelatih, bukan karena individual belaka.
Begitu juga dengan Mesir.
Mesir bisa tampil di gelaran Piala Dunia 2018 dikarenakan tim yang mumpuni, dan salah satu tokoh yang tidak bisa dikesampingkan yaitu sosok yang berada di bawah mistar gawang.
Siapa Essam El-Hadary?
Essam El Hadary memang bukan kiper top seperti Gianluigi Buffon, David de Gea, Thibaut Courtois atau yang lainnya.