Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manfaatkan Waktu dengan Bijak di Era Digital

28 Mei 2018   23:10 Diperbarui: 28 Mei 2018   23:15 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya membuat artikel ini dengan tujuan hanya sekedar menuangkan isi pikiran saya supaya tidak lupa, khususnya yang menyangkut grup-grup WA yang lagi merebak saat ini.

Saya teringat dengan BBM group dulu, waktu saya masih memakai blackberry.

Waktu itu, saya meminta teman saya untuk memasukkan saya ke grup alumni sekolah di tahun angkatan saya lulus.

Tapi, setelah saya sudah masuk, banyak sekali pesan di bbm group alumni tersebut.

Susahnya, tidak ada pengaturan mute notification untuk grup bbm, seperti yang dipunyai whatsapp.

Waktu itu whatsapp belum ada (tahun pastinya tidak saya ingat ^_^).

Bisa ditebak kalau blackberry saya tat-tit-tut, tat-tit-tut setiap saat.

Pagi, siang, sore, dan malam.

Yang sangat mengganggu ya di pagi hari, di saat bekerja. Padahal saya juga menggunakan BB untuk menelepon dan mengirim sms.

Pernah suatu kali, karena saking jengkelnya pesan bbm group alumni bertubi-tubi masuk dan membuat batere BB habis energinya, sehingga keesokan pagi, saya mengatur BB saya dalam profil diam.

Jadi, semua pesan BB, telepon dan sms tidak ada bunyi pemberitahuan atau notifikasi.

Tapi akibatnya, saya malah dimarahi oleh kakak saya, karena saya tidak mengangkat telepon.

"Kenapa kamu nggak angkat teleponku, Ton?"

"Kusetel silent."

"Ada yang penting yang ingin kubicarakan."

Saya jadi tidak enak dengan kakak saya.

Akhirnya, saya memutuskan keluar dari grup bbm alumni sekolah yang sangat mengganggu tadi, beberapa anggotanya mengirim pesan-pesan tak penting, seperti masak apa hari ini, celotehan remeh temeh seputar harga cabe yang naik, candaan tak kenal waktu, broadcast di pagi hari, di saat orang bekerja, bahkan sampai tengah malam.

"Ndak mau lagi gabung di grup alumni seperti ini," itu tekad saya waktu itu.

Dan saya akhirnya keluar dari grup tersebut.

* * *

"Berapa nomor WA mu, Ton."

Fikri (Bukan nama sebenarnya) bertanya pada saya di pesan facebook.

"Untuk apa nanya nomor WA ku?"

"Mau kumasukkan ke grup WA alumni sekolah kita."

Kejadian grup BBM itu sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu.

Mungkin ini bakal beda. Kan mereka sudah lebih tua. Pasti lebih dewasa dalam menggunakan WA.

Saya pun memberikan nomor WA pada Fikri.

Dengan harapan, pesan-pesan mereka akan lebih santun dan tidak mengganggu jam kerja atau jam istirahat.

Ternyata?

Sama saja ^_^.

Ngalor-ngidul tanpa arah tujuan, seakan-akan tak ada kerjaan.

Satu demi satu keluar.

Tapi ada yang masih bertahan.

Saya tetap bertahan, karena ada fitur mute notification, yang saya atur untuk setahun ke depan ^_^.

Jadi, saya cuma mantau di waktu senggang, kalau-kalau ada berita penting, lalu saya hapus total, semua pesan dan video.

Saya tidak pernah menonton video-videonya.

Buang-buang kuota internet saja ^_^.

* * *

Bagi saya pribadi, dengan adanya internet, memang pekerjaan jadi lebih mudah dikerjakan, namun ada hal negatif yang juga mengganggu.

Internet 'menggoda' saya untuk melakukan banyak hal dalam waktu yang bersamaan atau yang lebih dikenal dengan istilah multitasking, malah membawa saya ke hal-hal yang jauh dari tujuan dan target dalam kehidupan saya.

Mengetik artikel, membuat soal ulangan, membuat lesson plan untuk mengajar esok hari, membaca postingan di fesbuk, twitter, instagram dan lain sebagainya.

Fokus?

Tidak, malahan kinerja jadi menurun.

Saya pun menyingkirkan media sosial dan perpesanan singkat sewaktu saya lagi bekerja atau belajar.

Perkecualian, telepon akan tetap saya angkat, kalau ada yang menelepon, karena biasanya, yang menelepon itu pasti mau ngomong yang serius atau penting ^_^.

* * *

Bagi saya, mengirim pesan di WA, BBM atau perpesanan singkat lainnya dikhususkan untuk membicarakan hal yang penting dan seperlunya saja.

Khusus untuk grup alumni sekolah atau kampus di WA, hendaknya cuma digunakan sebagai saluran mempererat tali silaturahmi, bukan malahan jadi tempat curhat, atau ngomong tidak karuan.

Gunakan wadah ini dengan bijak.

Hati-hati menggunakan kata-kata, karena sekali terbaca oleh orang lain, makna yang ditangkap bisa berbeda.

"Percuma isinya 200, kalau yang bicara cuma empat orang, ya untuk apa? Mendingan yang gak aktif left group aja."

Komentar seperti ini, menurut Anda, bijak atau bodoh?

Anda jawab dalam hati saja ^_^.

* * *

Sebagai penutup, saya baru-baru ini meminjam sebuah buku berisi dua novel Mira W dari perpustakaan.

Saya ingin sekali menjadi penulis, seperti Mira W, salah satu penulis favorit saya, seorang dokter, yang di tengah kesibukan sebagai dokter yang seabrek, masih sempat menulis novel.

Iseng, saya googling di internet, ingin tahu berapa novel yang sudah beliau tulis.

Ternyata sampai tahun 2015, Mira W sudah menulis tujuh puluh lima novel dan tujuh Kumpulan Novelet dan Kumpulan Cerpen.

Total, sudah delapan puluh dua buku yang beliau tulis.

Salah dua novel beliau ada di tangan saya saat ini.

Ilustrasi : Dokumen Pribadi
Ilustrasi : Dokumen Pribadi
Novel yang dicetak ulang pada tahun 2015 ini sangat spesial, karena ....

Ilustrasi : Dokumen Pribadi
Ilustrasi : Dokumen Pribadi
... Mira W sudah menulis selama empat puluh tahun sampai tahun 2015.

Berarti di tahun 2018 ini, sudah empat puluh tiga tahun beliau berkarya.

Saya iri dengan Mira W.

Seandainya waktu muda dulu, saya tidak buang-buang waktu ....

Seandainya dulu, saya sudah menulis ....

Seandainya ....

Seandainya ....

Saya berhenti berandai-andai, karena tidak ada gunanya.

Menyesal tidak akan ada arti apa-apa, tidak akan merubah keadaan.

Yang jelas, saya akan menulis karya saya, buku saya, novel saya (Tunggu berita tanggal terbitnya dari saya  ^_^).

* * *

Sesuai dengan judul di atas, yaitu Manfaatkan waktu dengan bijak di era digital, jadi kiranya kita semua menggunakan waktu dengan bijak.

Berkaryalah selagi bisa.

Daripada menulis panjang kali lebar di grup alumni WA, kenapa tidak menulis novel seperti Mira W atau buku resep masakan seperti Petty Elliott?

Dengan begitu, banyak orang akan mendapat manfaat daripada hanya kata-katanya wira-wiri di WA, yang pada akhirnya akan terhapus juga, karena hape rusak atau pesan-pesan sengaja dihapus oleh member-member grup karena kapasitas memori hape sudah menipis ^_^.

Jadi, ambil tindakan nyata.

Salah satunya adalah menulis.

Kalau bisa membaca dan menulis, kenapa lalu kita tidak menulis?

Renungkan, jangan kelamaan, dan tulislah, karena mungkin ada orang lain yang membutuhkan buah pikiran Anda untuk memecahkan persoalan mereka.

'Jangan sia-siakan waktu yang ada, karena waktu sangatlah berharga.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun