Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Cara Ampuh Menumbuhkan Minat Baca Anak

25 Maret 2018   21:18 Diperbarui: 25 Maret 2018   21:30 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak Anda tidak suka membaca?

Ini adalah masalah yang dihadapi orangtua jaman now.

Akibatnya sangat nyata.

Salah satu bukti yang nyata adalah banyak  murid saya yang sudah berada di kelas tiga, empat, lima bahkan enam, masih belum lancar membaca.

Siapa yang salah dalam hal ini?

"Yang salah itu guru. Kan sudah kita sekolahkan, keluar duit untuk beli buku dan lain sebagainya ...."

"Tantenya tidak perhatikan waktu anak saya di rumah dia. Saya sama suami kerja. Jadi siang dititipkan ke tantenya. Tantenya biarkan dia main seharian ...."

"Anak saya lebih suka main game di hape daripada membaca ...."

Dan masih seabrek alasan lain.

Bagi saya pribadi, berhentilah menyalahkan pihak lain.

Terlepas dari berbagai kesibukan, baik dari segi pekerjaan maupun aktivitas di luar rumah atau dalam rumah, orangtualah yang memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, termasuk kecerdasan linguistik dalam aktivitas membaca.

Dalam hal ini, ada yang harus kita lakukan untuk kemajuan anak-anak kita.

Menurut saya, setelah melalui pengalaman bertahun-tahun dalam mengajar, dan melihat berbagai kebiasaan orangtua murid dalam mendidik anak-anak mereka di rumah, maka saya menyimpulkan ada tiga cara ampuh dalam menumbuhkan minat baca anak.

Mari kita bahas satu per satu.

Pertama, Tumbuhkan kebiasaan rutin membaca setiap hari.

Sumber gambar : wishfulthingkingworks.com
Sumber gambar : wishfulthingkingworks.com
Seperti halnya pepatah yang mengatakan 'ala bisa karena biasa', maka kemampuan atau keahlian bisa dicapai karena hal-hal yang selalu dilakukan berulang-ulang tanpa henti, secara konsisten.

Membaca juga seperti itu.

Mulailah dari durasi membaca yang pendek terlebih dahulu dalam membaca.

 Jangan langsung sehari membaca satu jam, padahal belum terbiasa membaca, lalu esok harinya tidak membaca sama sekali dan hari-hari berikutnya malahan malas membaca.

Seperti kata Najwa Shihab, Duta Baca Indonesia saat ini, mulailah dengan 15 menit sehari secara teratur.

Anak saya tidak ada waktu membaca. Main dan bimbel setiap hari.

Apalah artinya 15 menit dari 24 jam dalam satu hari?

Masa tidak bisa menyisihkan 15 menit sehari untuk membaca ^_^?

Kalau 15 menit sudah menjadi kebiasaan, maka bisa ditambahkan lebih lama waktu membaca menjadi 20 menit, 30 menit, satu jam dan seterusnya.

Kedua, Mudahkan akses membaca.

Ilustrasi : www.popeti.com
Ilustrasi : www.popeti.com
Akses membaca disini adalah mudahkan anak-anak Anda untuk bisa memperoleh bahan bacaan, baik itu buku fisik atau digital.

Saya teringat masa kecil saya dimana saya bisa membaca dimana saja dan kapan saja di rumah, karena orangtua dan saudara-saudara saya gemar membaca dan buku-majalah-surat kabar sangatlah banyak, dan ada rak-rak buku terjejer dengan rapi, sehingga saya dapat mengambil buku, majalah dan koran dengan mudah tanpa kesulitan sama sekali.

Atau bisa juga membeli buku-buku digital dan dengan mudahnya membawa banyak buku dalam gawai dan membaca di dalam maupun di luar rumah dengan mudahnya.

Ketiga, Sering-seringlah membaca.

Ilustrasi : dik.my.id
Ilustrasi : dik.my.id
Sebagai orangtua, kita juga harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anak kita, bukan sekedar menyuruh anak-anak kita untuk membaca, sedangkan kita sendiri malas membaca.

Seperti kata pepatah kuno mengatakan bahwa 'Guru itu di-gugu dan di-tiru'.

Orangtua adalah guru kehidupan sang anak.

Apa yang dikatakan dan dilakukan oleh orangtua akan dikatakan dan dilakukan lagi oleh anak.

Kalau Anda suka membaca, maka anak Anda pun akan senang membaca juga.

Kalau Anda suka menonton teve, maka anak Anda pun akan doyan menonton 'kotak ajaib' itu.

'Buah jatuh tak jauh dari pohonnya'.

Itulah gambaran bahwa anak Anda adalah duplikat dari Anda, orangtuanya.

Sebagai penutup dari panjang kali lebar diatas, saya akan menutup dengan satu kutipan 'old' namun tetap sesuai dengan jaman 'now'.

Yaitu ....

Buku adalah jendela ilmu.

Salam literasi.

Balikpapan, 25 Maret 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun