Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru, Ajian Tapak Guru, Wulan Umbara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buta Terlalu Lama

29 Januari 2025   09:38 Diperbarui: 29 Januari 2025   09:38 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.com

Dulu, angin yang membawa namamu,
tak pernah kuhirup dengan rasa penasaran.
Kau hanya bayang samar di mataku,
Selintas, tak ada kilau yang membutakan.

Aku melihatmu tanpa tatap,
tanpa peduli langkahmu berjejak.
Bukan segan tapi enggan menganggap,
semesta menjadikan namamu dan hatiku berjarak.

Namun entah bagaimana permainan waktu,
perlahan mengurai benci dalam segumpal rindu.
Kau tetap sama, sosok yang tak berubah,
tapi mataku kini menatap dengan cara yang indah.

Senyummu, yang dulu kusebut biasa,
kini berpendar sehangat surya.
Suaramu, yang pernah kuanggap angin lalu,
kini terasa seperti lagu-lagu yang kutunggu.

Apakah ini sihir semesta?
Atau cintaku tak kompromi dengan logika.
Apakah pesonamu yang datang tiba-tiba?
Atau aku buta terlalu lama.

Buru, 29 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun