Setelah menjalani liburan panjang dan merayakan beberapa momen spesial seperti Natal, Tahun Baru dan libur hari raya lainnya, Januari sering kali datang dengan suasana yang berbeda. Umumnya sebagian besar orang akan antusias menyambut tahun yang baru dengan berbagai resolusi. Walaupun awalnya penuh harapan untuk memulai tahun baru dengan kobaran semangat tetapi nyatanya banyak orang merasa cemas, atau bahkan tertekan di bulan ini. Fenomena ini dikenal dengan nama January Blues.
Apalagi di Januari 2025 ini, terdapat beberapa hari libur dan cuti bersama. Selain libur Tahun Baru, Januari 2025 memiliki tanggal merah lainnya, yaitu Isra Miraj, Imlek dan cuti bersama. Pasti semakin terlena oleh libur panjang yang menyenangkan.
January Blues adalah kondisi emosional yang banyak dirasakan oleh orang-orang di awal tahun, khususnya di bulan Januari. Perasaan ini biasanya ditandai dengan rasa lesu, cemas, atau kehilangan semangat setelah merayakan liburan panjang yang menyenangkan dan harus kembali ke rutinitas sehari-hari.
Faktor yang Memicu Terjadinya January Blues
Kembali ke rutinitas setelah beberapa hari menikmati liburan dan waktu bersama keluarga, kembali ke pekerjaan atau sekolah bisa terasa berat. Banyak orang merasa kehilangan energi dan semangat saat harus kembali menjalani aktivitas sehari-hari.
Cuaca dingin di bulan Januari dapat menjadi salah satu pemicu. Januari 2025 ini juga sedang musim penghujan di Indonesia. Kurangnya cahaya matahari alami bisa memengaruhi mood, bahkan menyebabkan kondisi yang disebut seasonal affective disorder (SAD) atau gangguan suasana hati musiman.
Harapan yang terlalu tinggi juga dapat menjadi salah satu pemicu terjangkitnya January Blues. Tahun baru sering kali identik dengan resolusi besar dan perubahan hidup yang ingin dicapai. Namun, kenyataan kadang tidak sesuai dengan ekspektasi. Ketakutan tidak tercapainya harapan-harapan besar dapat menambah tekanan dan rasa kecewa.
Rasa kehilangan juga dapat menyebabkan timbulnya January Blues dalam diri. Ketika liburan berakhir, banyak orang merasa kehilangan kebahagiaan dan keceriaan selama liburan. Hati akan merasa hampa sebab keceriaan libur telah berlalu. Perasaan hampa ini bisa membuat kita merasa tidak termotivasi.
Cara Mengatasi January Blues
Meski January Blues adalah perasaan yang umum terjadi tetapi ada banyak cara yang dapat membantu menghadapinya. Dengan memberikan perhatian khusus terhadap diri sendiri, bisa mengurangi dampak negatif dari perasaan ini. Menjaga semangat tetap tinggi adalah tugas dari diri kita sendiri, bukan?
Coba tetapkan tujuan yang realistis dan fokus pada proses. Salah satu penyebab January Blues adalah tekanan untuk mencapai tujuan besar yang sering kali tidak realistis. Banyak orang merasa tertekan dengan resolusi Tahun Baru yang menginginkan perubahan drastis dalam hidup. Sebagai gantinya, cobalah untuk menetapkan tujuan yang lebih kecil dan terukur. Misalnya, jika kamu ingin lebih sehat, mulailah dengan berolahraga ringan beberapa kali seminggu daripada langsung mencoba diet ketat atau rutinitas olahraga yang berat. Fokus pada proses, bukan hasil akhir.
Cara berikutnya adalah jaga kesehatan fisik dan mental. Salah satu cara terbaik untuk mengatasi January Blues adalah dengan menjaga pola hidup yang sehat. Makan dengan gizi seimbang, tidur cukup, dan berolahraga secara rutin akan membantu tubuh dan pikiran tetap bugar. Tetap melakukan aktivitas fisik, meskipun ringan seperti jalan kaki. Hal ini dapat merangsang pelepasan endorfin yang berfungsi untuk menciptakan suasana hati lebih baik.