Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Mengenal Simping dan Dampaknya dalam Sebuah Hubungan Asmara

14 Januari 2025   13:27 Diperbarui: 14 Januari 2025   16:03 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: freepik.com via kompas.com

Simping, istilah yang kini semakin populer dalam budaya modern, terutama di kalangan kaum muda. Simping sering digunakan untuk mendreskripsikan perilaku seseorang yang melakukan tindakan berlebihan demi mendapatkan perhatian dari seseorang yang dikagumi.

Apakah perilaku simping ini sehat, terutama jika diimplementasikan dalam hubungan asmara? Ulasan berikut ini akan membahas apa itu simping, sebab seseorang bisa terjerumus dalam perilaku ini, serta dampaknya dalam hubungan asmara.

Simping berasal dari istilah slang atau kekinian yang awalnya berkembang di media sosial dan forum internet. Kata ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terlampau memuja bahkan berkorban secara tidak proporsional demi orang lain.

Perilaku berlebihan ini sering kali tanpa mendapatkan balasan yang setara dari objek simping itu sendiri. Dalam konteks hubungan asmara, seorang "simp" cenderung memberikan perhatian berlebihan, selalu mengalah, atau bahkan mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri demi orang yang dicintainya. Parahnya seorang "simp" selalu memaklumi dan memaafkan kesalahan orang yang dicintai walau kesalahan telah dilakukan berulang kali.

Contoh perilaku simping adalah memberikan hadiah mahal tanpa alasan khusus. Seorang "simp" selalu menyetujui semua keinginan pasangan, walau pun bertentangan dengan prinsip pribadi. Parahnya seorang "simp" mengorbankan waktu, energi, atau uang dengan cara yang tidak rasional lagi.

Penyebab Seseorang Melakukan Simping

Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab seseorang terjebak dalam perilaku simping. Faktor penyebabnya dapat berasal dari faktor internal dan eksternal.

Beberapa faktor internal yang berasal dari dalam diri sendiri adalah rendahnya rasa percaya diri. Rendahnya rasa percaya diri menyebabkan seseorang merasa tidak ada keyakinan bahwa orang yang dicintai akan bertahan bersamanya. Rasa takut kehilangan yang terlalu tinggi dan merasa diri sendiri tidak berharga, dapat menyebabkan seseorang melakukan pengorbanan berlebihan yang disebut simping.

Faktor internal berikutnya yaitu ketergantungan emosional. Seseorang yang teramat bergantung pada pasangannya untuk membahagian dirinya sendiri. Seseorang merasa tidak memiliki value tinggi untuk bisa membahagiakan diri sendiri, itu sebabnya pelaku selalu berusaha membahagiakan orang lain dengan harapan agar mendapatkan kebahagiaan pula dari orang tersebut.

Faktor eksternal atau faktor dari luar diri yang menyebabkan seseorang berperilaku simping adalah trauma di masa lalu. Memiliki trauma atas pengalaman buruk pada hubungan sebelumnya, dapat menjadikan seseorang akan berjuang lebih keras untuk memperjuangkan hubungan yang kini dijalani, hingga harus berkorban secara berlebihan.

Faktor eksternal berikutnya adalah pengaruh dari media sosial. Terdapat banyak unggahan atau konten couple goals dengan segala romantisme yang diberikan kepada pasangan. Seolah-olah hubungan asmara terbaik adalah ketika seseorang mempersembahkan segalanya untuk pasangannya. Hal ini rentan menjadikan seseorang meniru dan berperilaku simping.

Dampak Simping dalam Hubungan Asmara

Meskipun niat untuk membahagiakan pasangan terlihat positif, perilaku simping dapat membawa dampak negatif dalam hubungan asmara. Berikut beberapa dampaknya:

Berperilaku simping, seseorang akan kehilangan jati dirinya. Orang yang terus-menerus mengorbankan kebutuhannya sendiri lambat laun akan kehilangan identitasnya. Pelaku simping akan terus-menerus berperilaku menjadi yang orang lain inginkan dan kehilangan jati dirinya sendiri.

Berikutnya adalah ketidakseimbangan dalam hubungan, hubungan yang sehat membutuhkan keseimbangan antara memberi dan menerima. Jika salah satu pihak selalu memberi tanpa mendapatkan hal yang setara, maka akan terjadi kesenjangan dalam hubungan. Belum lagi risiko pasangan akan kehilangan rasa hormat dan kehilangan rasa untuk saling menghargai.

Risiko paling buruk adalah jika pelaku simping dimanfaatkan kebaikannya untuk kepentingan pribadi orang lain. Apalagi sampai diperlakukan semena-mena. Sangat merugikan diri sendiri, bukan?

Cara Menghindari Perilaku Simping

Untuk membangun hubungan asmara yang sehat, penting bagi seseorang untuk mengenali batasan diri. Pahami mana yang patut untuk diberi dan batasannya sampai di mana.

Cara menghindari perilaku simping adalah dengan meningkatkan rasa percaya diri. Perlu diingat bahwa Anda layak dicintai sebagaimana mestinya, tanpa perlu melakukan pengorbanan berlebihan.

Berikutnya adalah berikan perhatian sesuai porsinya. Bukannya mau pamrih atas apa yang sudah diberikan, tetapi pastikan ada timbal balik yang sehat dalam hubungan. Setidaknya porsi pemberian sesuai batasan dan dihargai sebagaimana seharusnya.
Pastikan ada timbal balik yang sehat dalam hubungan Anda. Berikan perhatian sesuai porsinya, dan pastikan pasangan juga menghargai usaha Anda.

Cara berikutnya adalah jangan takut mengatakan "tidak" jika terasa tidak nyaman dan tidak ingin dilakukan. Jangan menjadi people pleasure.

Simping mungkin terlihat seperti ungkapan cinta yang besar, tetapi jika tidak dilakukan dengan bijaksana, perilaku ini dapat merugikan diri sendiri dan hubungan asmara secara keseluruhan.

Cinta yang sehat adalah tentang saling memberi dan menerima, bukan tentang pengorbanan yang berlebihan tanpa penghargaan. Jika merasa terjebak dalam pola simping, mulailah dengan mencintai diri sendiri dan menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan asmara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun