Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Butterfly Hug dan Lagu Terima Kasih Sudah Bertahan dari Ghea Indrawari

14 November 2024   13:48 Diperbarui: 14 November 2024   14:20 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini isu terkait kesehatan mental sangat menyita perhatian publik. Bahkan pada perayaan Hari Kesehatan Mental Dunia, 10 Oktober lalu banyak berseliweran unggahan-unggahan netizen di beranda media sosial terkait kampanye pentingnya peduli kesehatan mental. Kini khalayak mulai melek pada pentingnya memprioritaskan kesehatan mental diri.

Sayangnya, belum semua pihak memiliki kesadaran penuh tentang hak semua orang untuk menyelamatkan kesehatan mental. Orang yang peduli akan kesehatan mental terkadang malah dianggap 'menye-menye' atau lemah dan tidak tangguh.

Padahal kesehatan mental pada diri seseorang itu vital. Sehatnya mental akan menjadikan seseorang mampu berpikir kritis dan jernih. Mental yang sehat akan menunjang kualitas hidup karena akan berdampak pada fisik seseorang.

Sejatinya, tidak perlu menunggu orang lain untuk peduli pada kesehatan mental diri kita. Diri sendirilah yang harus sudah peduli dan sadar akan pentingnya menjaga mental tetap baik-baik saja. Bisa dimulai dengan menyakini keberadaan Tuhan, berperilaku baik, tidak menjadi people pleasure, membersamai orang-orang yang positif, menjauhi orang-orang yang memberi dampak negatif, dan yang paling penting adalah mulai mencintai diri sendiri.

Hal yang paling sederhana untuk menjaga kesehatan mental adalah mulai mencintai diri (self love) dan bersikap baik pada diri sendiri. Peluk diri dan berterima kasihlah pada diri atas apa-apa yang telah terjadi dan dilalui.

Cobalah melakukan butterfly hug dan mendengarkan lagu-lagu healing seperti lagu 'Terima Kasih Sudah Bertahan' dari Ghea Indrawari dan masih banyak lagu healing lainnya. Ini adalah cara sederhana yang bisa dilakukan sendiri dan bisa dilakukan dari rumah.

Butterfly Hug untuk Menenangkan Diri Sendiri

Peduli kesehatan mental dimulai dari diri sendiri dulu. Lakukan bahasa tubuh sederhana untuk diri seperti pelukan. Butterfly hug adalah teknik memeluk diri sendiri dan mengusap-usap bahu dengan kedua tangan yang disilangkan.

Dilansir dari Halodoc.com bahwa butterfly hug merupakan teknik yang cukup efektif untuk meredakan emosi dan kecemasan. Dari pernyataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa meredakan emosi dan kecemasan didapatkan dari internal tubuh dan pikiran.

Praktik butterfly hug sangatlah sederhana dan tanpa instrumen apa pun. Cukup memeluk diri sendiri dengan cara menyilangkan kedua tangan ke tubuh. Hela napas panjang dan embuskan berlahan sambil mengusap-usap bahu. Kedua telapak tangan juga menepuk-nepuk bahu dengan Gerakan seperti sayap kupu-kupu.

Hela napas santai dan berlahan. Embuskan semua yang menjadi beban yang menyesakkan dada. Teknik sederhana ini disinyalir mampu menenangkan gejolak emosi yang menggerogoti ketenangan.

Lakukan butterfly hug setelah melakukan kegiatan yang melelahkan. Ucapkan terima kasih pada diri sendiri atas perjuangan melewati hari. Bisa juga melakukan butterfly hug sembari mendengarkan atau menyanyikan lagu-lagu healing.

Lagu Healing 'Terima Kasih Sudah Bertahan' dari Ghea Indrawari

Beberapa penyanyi Indonesia membawakan lagu-lagu healing atau pemulihan mental. Seperti penyanyi Yura Yunita, Ghea Indrawari, Tulus, Aviwkila dan lain-lain. Lagu-lagu yang mereka bawakan mengandung makna motivasi dan mepulihan mental yang sakit untuk pulih dan baik-baik kembali.

Lagu yang paling cocok dengan praktik butterfly hug adalah lagunya Ghea Indrawari yang berjudul 'Terima Kasih Sudah Bertahan'. Dalam liriknya, terdapat rasa syukur dan bangga terhadap diri sendiri atas kemampuan melalui hari-hari yang sulit.

Dalam lagu 'Terima Kasih Sudah Bertahan' tersurat kata-kata penguatan untuk diri yang mendengar dan menyanyikan lagunya. Bahwa seberat apa pun masalah dan tantangan yang dihadapi pasti kita kuat untuk melaluinya. Dalam liriknya juga tersurat ucapan terima kasih berkali-kali agar kita bisa mengahargai diri sendiri dan tidak terpuruk dalam kerasnya hidup ini. Pelajarannya adalah tidak perlu mengharap orang lain untuk berterima kasih dan menyanjung diri kita. Mulai dari diri kita sendiri untuk berterima kasih dan menyanjung diri sendiri agar tetap waras dan kuat.

Suara merdu Ghea Indrawari, musik sederhana yang mendayu dan lirik motivasi yang mampu menyalurkan kekuatan pada pendengarnya adalah kombinasi lengkap untuk dinikmati saat diri sedang lelah-lelahnya. Lagunya mengandung aura positif yang dapat disalurkan ke dalam benak dan pikiran kita.

"Terima kasih sudah bertahan, terima kasih sudah berjuang. Ternyata kau sekuat itu, ternyata kau sehebat itu." Dengarkan penggalan liriknya, ucapkan berlahan pada diri sendiri. Sembari menyilangkan lengan tangan dan memeluk diri, mengusap bahu dengan gerakan sayap kupu-kupu. Salurkan energi positif ke dalam tubuh bahwa kita bisa, kita mampu, kita kuat, kita hebat.

Cintai dirimu, hargai dirimu, jaga kewarasanmu. Begitulah pesan yang terkandung dalam praktik butterfly hug dan lagu 'Terima Kasih Sudah Bertahan' dari Ghea Indrawari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun