Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cincin Kawin Kedua, Pembelian Terbaik 2023

25 Desember 2023   05:39 Diperbarui: 25 Desember 2023   14:48 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara pribadi, saya tipe orang yang jarang berbelanja. Jarang khilaf walau barang dagangan nan cantik berseliweran di beranda sosial media. Selalu berbelanja sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan belaka. Tetapi di tahun 2023 ini, ada satu dan lain hal yang mengharuskan saya untuk berbelanja suatu barang yaitu membeli cincin kawin kedua.

Sejak awal tahun 2023, saya jarang sekali mengenakan cincin kawin yang biasanya disematkan di jari manis tangan kanan. Bukannya sudah tidak suka pada cincinnya, tetapi cincin tersebut telah kebesaran dan longgar ketika dikenakan. Cincin yang dulunya pas dikenakan di jari manis jadi longgar, pasalnya berat badan saya turun cukup drastis.

Sewaktu menikah, berat badan 53 kg. Sedangkan di awal tahun 2023, berat badan tinggal 46 saja. Ternyata berat badan berpengaruh juga pada ukuran jari jemari. 

Sewaktu berat badan turun di angka 49, cincin itu dipindah dari jari manis tangan kanan ke jari tengah tangan kanan. Masih tampak oke dikenakan. Tetapi, ketika berat badan tinggal 46, cincin kawin tersebut longgor pula di jari tengah. Hingga sempat dipindah di jari telunjuk tangan kanan.

Penggunaan cincin kawin di jari telunjuk sungguh tidak nyaman untuk aktivitas sehari-hari. Diketahui bahwa cincin kawin berbeda dengan cincin untuk perhiasan biasa yang dapat digunakan sesekali. Cincin kawin harus dikenakan setiap saat.

Dari ketidaknyamanan penggunaan cincin kawin di jari telunjuk itulah yang menyebabkan jarang dipakainya cincin kawin tersebut. Jarangnya menggunakan cincin kawin ternyata mengundang ketidaknyamanan juga di pandangan suami.

Mencari cincin kawin baru di Instagram

Ketidaknyamanan penggunaan cincin kawin di jari telunjuk, saya utarakan kepada suami. Maka kami memutuskan untuk membeli cincin kawin baru dengan tetap menyimpan cincin kawin pertama kami.

Dulu, cincin kawin pertama dibeli di toko perhiasan emas dan kami berdualah yang memilihnya. Maka cincin kawin kedua juga kami pilih bersama-sama. Sayangnya saat rencana pembelian cincin kawin kedua itu diputuskan, kami sama-sama masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga tidak sempat mengunjungi toko perhiasan.

Sewaktu rehat di malam hari, dicoba scrolling mencari rekomendasi toko perhiasan di Instagram. Banyak toko perhiasan di Instagram yang menawarkan cincin dengan berbagai model. Bahkan dapat dipesan custom sesuai dengan model yang diinginkan.

Dari sekian banyak toko perhiasan di Instagram, dengan beraneka model dan harga, kami kepincut pada salah satu toko perhiasan emas di Kota Sukoharjo, Jawa Tengah. Jauh dari Pulau Buru, Maluku, tempat kami berdomisili. Hampir saja check out salah satu cincin dengan model simple, tanpa hiasan permata dan hanya berukuran kecil saja sesuai dengan lingkar jari manis tangan kanan saya. 

Tetapi suami justru mencetuskan ide lain, yaitu mengajak saya untuk mengunjungi langsung toko emas tersebut ke Sukoharjo saat libur panjang akhir semester ganjil.  Kebetulan, suami orang asli Sukoharjo, jadi liburan membeli cincin kawin sekaligus mudik.

Berburu cincin kawin di Sukoharjo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun