Penerapan Habit Literasi Baca Tulis secara Berdiferensiasi
Upaya untuk memperbaiki minat baca peserta didik dapat menggunakan cara yang berdiferensiasi. Menyadari bahwa kemampuan dan kemauan peserta didik itu tidak semua sama. Maka dibutuhkan konten, proses dan produk yang bervariasi.
Mengapa literasi baca tulis harus berdiferensiasi? Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan literasi baca tulis juga perlu diimplementasikan secara berdiferensiasi.
- Masing-masing peserta didik memiliki keunikan
- Peserta didik memiliki kebutuhan baca tulis yang berbeda-beda
- Gaya baca tulis peserta didik tidak sama secara keseluruhan
 Variasi Konten Bacaan
Mengetahui minat anak itu berbeda-beda, maka diperlukan pula konten bacaan yang bervariasi dan lebih beragam. Konten bacaan harus sesuai dengan minat peserta didik sebagai sasaran.
Konten bisa berupa komik, novel, buku bergambar, tabloid. Ada pula konten dalam format digital seperti platform wattpad, artikel di blog, konten video dengan subtitle dan lain-lain.
Variasi Proses Membaca
Proses membaca untuk dapat menyerap informasi juga bervariasi posisi dan situasi yang diinginkan peserta didik. Tidak harus semua peserta didik duduk tegak di kelas agar tampak seragam dan rapi. Masing-masing orang memiliki posisi nyaman yang berbeda-beda.
Posisi membaca dapat pada posisi duduk tegak, lesehan di lantai, bersandar di kursi, sambil menyumpal telinga dengan earphone dan lain-lain. Situasinya juga beragam, ada yang suka membaca dalam situasi ramai bersama teman-teman, ada juga yang suka membaca dengan situasi hening, ada juga yang suka membaca dengan dilafalnya secara nyaring, ada juga tipe yang membaca dalam hati dan masih banyak situasi lain yang mampu menjadikan peserta didik menyerap informasi.
Variasi Produk Tulisan
Produk adalah hasil karya yang dibuat peserta didik dalam sebuah proyek pembelajaran. Untuk mengasah litersi baca tulis biasanya produk dalam bentuk tulisan.