Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Koneksi antara Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

1 November 2023   08:37 Diperbarui: 3 November 2023   15:31 3912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan jika ada murid dengan tipe yang suka belajar di luar kelas untuk menghirup udara segar. Sesekali disilakan untuk keluar membawa konten pembelajaran. 

Saya pernah mencobanya saat mengajar kelas 7 dengan materi culinary. Ada anak yang mencari kosakata di kamus, ada yang dapat kosakata dari buku, gambar, video. Tetapi ada juga yang ingin keluar dan mencari kosakata terkait culinary di bungkus-bungkusan makanan. Maka mereka saya silakan keluar untuk berburu kosakata tersebut pada bungkusan-bungkusan bekas makanan.

Setelah proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar, lagi-lagi dapat diidentifikasi bahkan pembelajaran berpihak pada kebutuhan murid. Dengan begitu filosofi pendidikan nasional yang digaungkan oleh Ki Hajar Dewantara dapat terpenuhi.

Diferensiasi produk

Dalam setiap proses pembelajaran, biasanya akan ada produk yang dihasilkan sebagai tugas atau latihan. Terlebih lagi jika model pembelajarannya Project Based Learning (PjBL) biasanya selalu ada aneka produk yang dihasilkan.

Produk yang dihasilkan dari pembelajaran murid tidak harus seragam semuanya untuk mendapatkan nilai yang seragam dan baik pula. Produk yang dihasilkan juga pastinya harus berdiferensiasi sesuai dengan kemampuan dan kemauan.

Minat dan bakat anak tidak semua sama. Diskusikan dan tanyakan kembali bentuk produk apa yang diminati dan diinginkan. Beri murid kebebasan untuk memilih.

Produk biasanya dapat berupa naskah, video, rekaman audio, gambar, komik, poster dan banyak lain sebagainya. Untuk anak-anak yang lekat pada teknologi, biasanya suka membuat produk video dan audio. Untuk anak-anak yang suka menggambar, dapat mengerjakan tugasnya dalam bentuk komik, poster atau grafik-grafik.

Bahkan produk-produk ini dapat dijadikan konten pembelajaran kedepannya. Dengan menghasilkan produk sesuai dengan kemampuan dan kemauan murid, maka pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan filosofi pendidikan terlaksana.

Demikian ulasan pembelajaran berdiferensiasi keterkaitannya dengan filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara yang menjadi panutan dunia pendidikan. Di mana pembelajaran haruslah berpihak pada murid agar murid dapat kembali pada kodrat alam dan kodrat zamannya sendiri. Guru tidak berhak untuk merenggut kodrat murid tersebut dengan keegoisannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun