Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Langkah Menyusun Keyakinan Kelas bersama Murid

19 Oktober 2023   13:31 Diperbarui: 21 Oktober 2023   07:40 9502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyusun keyakinan kelas di kelas VIII.3 SMP PGRI Mako (Dokumentasi pribadi)

Mengulas keyakinan kelas (dokumentasi pribadi)
Mengulas keyakinan kelas (dokumentasi pribadi)

Idealnya guru dan murid memilih kurang lebih 10 keyakinan sebagai keyakinan final kelas. Maka perlu kiranya guru dan murid mengulas kembali, seberapa penting atau krusial keyakinan itu. Apa yang akan terjadi jika keyakinan itu ditetapkan dan apa yang terjadi jika keyakinan itu tidak dimasukkan ke dalam daftar.

Mengambil nilai kebajikan

Keyakinan kelas dibuat demi kebaikan dan kelancaran belajar. Sudah tentu terdapat nilai-nilai kebajikan di dalamnya. Setelah memilah poin-poin penting yang akan ditetapkan sebagai keyakinan kelas, maka guru menjelaskan nilai kebajikan yang akan murid dapatkan jika menjalankan keyakinan tersebut.

Misalnya, keyakinan kelas "Jangan datang terlambat" itu terdapat nilai kebajikan disiplin di dalamnya. Begitu juga dengan keyakinan "Tidak boleh berkata kasar" mengandung nilai kebajikan hormat dan santun. Dengan demikian, murid dapat memahami kebajikan apa yang akan mereka peroleh jika melaksanakan keyakinan-keyakinan tersebut.

Mengubah keyakinan menjadi kalimat positif

Pada saat murid menuliskan keyakinan kelas yang diinginkan, tidak semua dalam format kalimat positif. Maka tugas guru adalah membimbing murid untuk mengubahnya menjadi kalimat positif. Diubah menjadi kalimat positif agar keyakinan kelas sifatnya bukan larangan tetapi kebajikan yang harus dilakukan.

Contohnya:

"Tidak datang terlambat" diubah menjadi "Datang tepat waktu"

"Jangan membuang sampah di lantai kelas" diubah menjadi "Membuah sampah pada tempatnya"

"Jangan mengobrol ketika guru menjelaskan di kelas" diganti menjadi "Memperhatikan penjelasan guru"

"Tidak boleh berkata kasar" diganti dengan "Berkata sopan dan santun"

Kalimat positif terlihat lebih indah dan lebih nyaman didengar. Kalimat tampak seperti kalimat persuasif ke arah yang positif, bukan hanya tampak seperti larangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun