Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peran Guru Penggerak dalam Menanamkan Budaya Positif di Sekolah

11 Oktober 2023   16:59 Diperbarui: 11 Oktober 2023   19:00 1591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disiplin positif juga mengajarkan murid untuk bertanggung jawab. Murid diajarkan agar paham bahwa dengan melaksanakan disiplin positif merupakan tindak menghargai diri sendiri dan orang lain.

Begitupun kebalikan dari hukuman, yaitu pujian. Dalam disiplin positif, pujian tidak membantu murid untuk konsisten. Justru motivasinya akan berubah hanya menginginkan pujian saja. Maka yang diperlukan murid bukanlah pujian tetapi dukungan. Guru berperan memberi dukungan atas prestasi dan kelebihan yang dimiliki murid.

Motivasi Perilaku Manusia

Bermacam-macam motivasi perilaku manusia yang juga ada dalam diri murid di sekolah. Paling dasar terdapat tiga motivasi manusia dilansir dari buku berjudul Restructuring School Discipline karya Diane Gossen.

  • Untuk menghindari ketidak nyamanan
  • Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan
  • Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.

Pada poin 1 dan 2 yang mengihindari ketidaknyamanan dan berharap mendapat imbalan termasuk dalam motivasi eksternal. Dalam hal ini, tidak akan ada kesadaran dalam diri murid tentang pentingnya melaksanakan kebajikan.

Lain lagi jika murid termotivasi dengan menjadi orang yang meraka inginkan dan menghargai diri sendiri, pada poin ini tumbuhnya motivasi secara internal dalam diri. Dengan begitu, efeknya akan jangka panjang. Bukan hanya hukuman dan pujian sejenak saja.

Posisi Kontrol Seorang Guru

Peran guru harus mampu menempatkan posisinya sebagai pengontrol yang tepat. Terdapat beberapa posisi kontrol seorang guru.

  • Posisi sebagai penghukum
  • Posisi sebagai teman
  • Posisi sebagai pembuat merasa bersalah
  • Posisi sebagai pemantau
  • Posisi sebagai manajer

Di antara lima posisi kontrol yang disebutkan di atas, posisi sebagai manajer adalah posisi kontrol paling ideal. Di posisi sebagai manajer, guru tidak serta-merta memberikan hukuman. 

Pada posisi manajer, guru membuat keyakinan bersama-sama dengan murid. Guru bukan bertugas sebagai penyusun aturan yang harus ditaati murid.

Posisi ideal ini guru mempersilakan murid untuk bertanggung jawab atas keyakinan yang sama-sama dibuat. Guru sekaligus membantu murid untuk mencarikan solusi bersama jika terdapat murid yang melanggar keyakinan kelas/sekolah yang sama-sama dibuat.

Keyakinan Sekolah/Kelas

Keyakinan sekolah/kelas adalah pernyataan-pernyataan yang disusun sebagai kesepakatan bersama. Keyakinan sekolah/kelas dibuat untuk dapat dilaksanakan bersama sesuai visi dan tujuan.

Guru dan murid sendirilah yang akan diuntungkan dalam melaksanakan keyakinan kelas/sekolah ini demi terwujudnya visi. Jika keyakinan kelas/sekolah ini dilanggar, maka pribadi guru dan murid sama saja dengan melanggar keyakinan yang dibuat sendiri. Maka keyakinan kelas akan lebih efektif daripada aturan kelas yang dibuat sepihak dan dilaksanakan sepihak pula. 

Segitiga Restitusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun