Disiplin positif juga mengajarkan murid untuk bertanggung jawab. Murid diajarkan agar paham bahwa dengan melaksanakan disiplin positif merupakan tindak menghargai diri sendiri dan orang lain.
Begitupun kebalikan dari hukuman, yaitu pujian. Dalam disiplin positif, pujian tidak membantu murid untuk konsisten. Justru motivasinya akan berubah hanya menginginkan pujian saja. Maka yang diperlukan murid bukanlah pujian tetapi dukungan. Guru berperan memberi dukungan atas prestasi dan kelebihan yang dimiliki murid.
Motivasi Perilaku Manusia
Bermacam-macam motivasi perilaku manusia yang juga ada dalam diri murid di sekolah. Paling dasar terdapat tiga motivasi manusia dilansir dari buku berjudul Restructuring School Discipline karya Diane Gossen.
- Untuk menghindari ketidak nyamanan
- Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan
- Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Pada poin 1 dan 2 yang mengihindari ketidaknyamanan dan berharap mendapat imbalan termasuk dalam motivasi eksternal. Dalam hal ini, tidak akan ada kesadaran dalam diri murid tentang pentingnya melaksanakan kebajikan.
Lain lagi jika murid termotivasi dengan menjadi orang yang meraka inginkan dan menghargai diri sendiri, pada poin ini tumbuhnya motivasi secara internal dalam diri. Dengan begitu, efeknya akan jangka panjang. Bukan hanya hukuman dan pujian sejenak saja.
Posisi Kontrol Seorang Guru
Peran guru harus mampu menempatkan posisinya sebagai pengontrol yang tepat. Terdapat beberapa posisi kontrol seorang guru.
- Posisi sebagai penghukum
- Posisi sebagai teman
- Posisi sebagai pembuat merasa bersalah
- Posisi sebagai pemantau
- Posisi sebagai manajer
Di antara lima posisi kontrol yang disebutkan di atas, posisi sebagai manajer adalah posisi kontrol paling ideal. Di posisi sebagai manajer, guru tidak serta-merta memberikan hukuman.Â
Pada posisi manajer, guru membuat keyakinan bersama-sama dengan murid. Guru bukan bertugas sebagai penyusun aturan yang harus ditaati murid.
Posisi ideal ini guru mempersilakan murid untuk bertanggung jawab atas keyakinan yang sama-sama dibuat. Guru sekaligus membantu murid untuk mencarikan solusi bersama jika terdapat murid yang melanggar keyakinan kelas/sekolah yang sama-sama dibuat.
Keyakinan Sekolah/Kelas
Keyakinan sekolah/kelas adalah pernyataan-pernyataan yang disusun sebagai kesepakatan bersama. Keyakinan sekolah/kelas dibuat untuk dapat dilaksanakan bersama sesuai visi dan tujuan.
Guru dan murid sendirilah yang akan diuntungkan dalam melaksanakan keyakinan kelas/sekolah ini demi terwujudnya visi. Jika keyakinan kelas/sekolah ini dilanggar, maka pribadi guru dan murid sama saja dengan melanggar keyakinan yang dibuat sendiri. Maka keyakinan kelas akan lebih efektif daripada aturan kelas yang dibuat sepihak dan dilaksanakan sepihak pula.Â