Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Koneksi antara Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak

14 September 2023   19:12 Diperbarui: 14 September 2023   19:41 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendampingan Calon Guru Penggerak bersama Pengajar Praktik (dokumentasi pribadi)

Itu adalah pemahaman yang keliru. Guru bukanlah sosok pencipta atau pembentuk. Ternyata guru adalah sosok yang menuntun ke mana minat, bakat dan tujuan anak. Ketika anak tiba di sekolah bukanlah ibarat kertas kosong. Bukanlah anak baru lahir yang belum pernah hidup. Di mana mereka telah mampu melihat, mendengar, berbicara, dan merasakan segala peristiwa yang dihadapi. Dari seluruh kemampuan yang anak miliki itulah tugas guru untuk memperkaya dan mengembangkan kemampuan mereka.

Murid membuat id card digital menggunakan apk canva. Ini masih terdapat kekeliruan, untuk perbaikan tinggal edit saja. Itu pilihan anak-anak (dokpri)
Murid membuat id card digital menggunakan apk canva. Ini masih terdapat kekeliruan, untuk perbaikan tinggal edit saja. Itu pilihan anak-anak (dokpri)

Dengan nilai berpihak pada murid dan terus berinovasi maka guru akan mampu membawa/menuntun anak menuju arah yang diinginkan atau impikan. Jika guru tetap menerapkan ego dan bertindak sebagai membentuk seutuhnya, maka murid akan tetap membatu atau bahkan akan keluar jalur kodratnya. Yang dapat dipastikan mereka tidak akan bahagia dan merasa terjajah. Jauh dari rasa Merdeka.

Penerapan ke depan sebagai guru penggerak yang memahami filosofi pendidikan nasional

Dengan pemahaman bahwa guru bertugas menuntun kodrat anak untuk mencapai tujuannya, maka perlu diperbaharui agar pembelajaran lebih tepat sasaran lagi. Bukan semata tentang objective of learning atau sesuatu yang diseragamkan, tetapi lebih memahami bahwa anak-anak ini beragam dengan segala keunikkannya.

Menuntun mereka pada kodratnya melalui nilai pembelajaran yang berpihak pada murid adalah jalur paling tepat untuk membersamai mereka mencapai tujuannya. Ke depannya sudah tentu tidak berhenti berinovasi karena perubahan tidak pernah berhenti. Hal baru sudah terbukti memotivasi anak dalam kaingintahuannya dalam belajar dengan catatan sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. 

Berharap mampu berkolaborasi lebih luas lagi dengan berbagai pihak agar dapat mewujudkan visi dan misi lebih jauh lagi karena di sadari bahwa pendidikan tidak dapat ditangani oleh sepasang tangan saja. Tidak luput juga penerapan nilai reflektif yang membawa guru untuk menyadari bahwa hasil refleksi pasti akan membawanya lebih maju lagi dalam perbaikan-perbaikan.

Demikian ulasan mengenai filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara yang memiliki konektivitas terhadap nilai dan peran guru penggerak. Semoga bermanfaat, semangat dan salam guru penggerak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun