Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Centang Biru di Kompasiana Tidak Dijual

4 September 2023   19:13 Diperbarui: 4 September 2023   21:34 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan banyak berseliweran akun media sosial orang-orang biasa yang tidak menyandang peran sebagai public figure disemati blue tick atau centang biru. Dulu, pemilik akun centang biru paling tidak/ minimal seleb socmed yang memiliki ratusan ribu pengikut. Selebihnya adalah selebritas papan atas seperti  artis, aktor, penyanyi, atlet, pejabat pemerintah dan orang-orang berpengaruh lainnya dengan jutaan pengikut.

Sekarang, akun centang biru banyak dimiliki oleh orang biasa. Bahkan saya sendiri ditawari centang biru di salah satu akun media sosial dengan 10 ribuan followers, yaitu dengan berlangganan. Dengan membayar sejumlah uang, dan berlangganan di setiap bulannya, maka centang biru dapat bertengger di sebelah foto profil. Tetapi saya mengabaikan notifikasi itu. Jujur, belum mampu berlangganan. Uangnya masih untuk jajan.

Kejutan sore ini, tanggal 4 September 2023, akun Kompasiana ini mendapat notifikasi bahwa akun telah diverifikasi. Terkejut, bahagia, sekaligus tanggungan amanah di pundak untuk menulis topik yang lebih bermanfaat lagi ke depannya. Saya orang biasa, bukan penulis kondang, kok bisa disemati blue tick? Apakah saya beli dan berlangganan seperti yang ditawarkan di media sosial? Jangan salah, Kompasiana adalah platform menulis, bukan tempat ngartis dan tidak pernah menawarkan jualan centang biru.

Pertama kali saya dapat notifikasi bahwa saya menjadi kandidat centang biru adalah Agustus lalu. Benar menjadi kandidat, tetapi tidak diminta untuk membayar sepeser pun. Tidak ada notifikasi untuk membeli dan berlangganan. Tidak sampai sebulan menunggu verifikasi sambil tetap menulis, maka sore ini menjadi sejarah perjalanan di Kompasiana bagi saya dengan sematan centang biru yang bersanding dengan foto profil.

Perjalanan di Kompasiana hingga Centang Biru

Selain pencapaian, centang biru juga bentuk amanah dari Kompasiana untuk menulis yang lebih bermanfaat lagi bagi orang banyak. Ungkapan terima kasih juga saya dedikasikan kepada Kompasiana, teman-teman kompasianers dan para pembaca/ 124.174 viewers di statistik akun ini. Saya akan berusaha dengan segenap tenaga untuk meningkatkan kualitas tulisan.

Perjalanan saya di Kompasiana belum panjang. Banyak teman kompasianers yang menjadi panutan saya, salah satunya Pak Herry Mardianto, Pak Andi Samsu Rijal yang menyambung komunikasi sampai di luar Kompasiana (di salah satu media sosial) dan seluruh kompasianers yang sempat mengunjungi ulasan-ulasan saya, juga sebaliknya teman-teman kompasianers yang sering saya kunjungi dan menyuguhi saya berbagai ulasan keren.

Saya mendaftar di kompasiana Juni 2021 silam. Setelah menulis 1 ulasan, saya berhenti, sebab waktu itu saya sibuk dengan blog lain, rutin mengirim naskah ke media massa, dan fokus menulis buku. Beberapa bulan kemudian, sekitar Maret 2022, saya mulai mengunggah tulisan lagi di Kompasiana dan berkelanjutan hingga kini.

Selama nulis rutin di Kompasiana, akun ini naik pangkat dua kali. Pertama, dari Debutan ke Junior. Kedua, dari Junior ke Taruna. Selain rutin menulis, semua ini juga berkat support dari semua teman kompasianers tercinta.

Awal Maret 2023, setahun setelah nulis rutin di Kompasiana, saya berhasil mengunggah 50 tulisan. Saat itu mendapat notifikasi bahwa saya berkesempatan mendapat K-Reward. Sebuah reward dari kompasiana untuk penulis yang memenuhi sejumlah persyaratan yang salah satunya jumlah unique viewers di setiap bulannya. Jujur, belum pernah berada di 25 besar penerima K-Reward karena nulis belum serutin itu frekuensinya. Saya tidak memprioritaskan kuantitas. Tetapi saya pernah mendapat notifikasi di email dan akun Gopay bahwa ada riwayat top up dari PT. Kompas Cyber Media. Itu adalah transferan K-Reward. Walau nominalnya tidak besar, tetapi sukses membuat saya bahagia dan lebih semangat nulis.

Pencapaian berikutnya yaitu ketika saya mengikuti program infinite yang difasilitasi oleh Kompasiana. Terdapat 4 artikel saya yang masuk program tersebut. Yang mana artikel-artikel itu dimuat dan tayang di platform KG Media Network lainnya, yaitu Kompas.com. Sudah pernah saya ulas bahwa tulisan tayang di Kompas.com adalah impian saya. Sebelum di Kompasiana, saya pernah mengirim sebuah cerpen ke Kompas. Tetapi belum berhasil tayang. Maka dapat tayang di Kompas.com adalah impian menahun saya. Melalui Kompasiana, mimpi itu terwujud perlahan-lahan.

Berikutnya, ketika di Bulan Ramadan, Kompasiana mengadakan event Samber THR, saya ikut mendaftar. Menulis sebulan penuh dengan tema yang sudah ditentukan. Pontang-panting menulis saat itu. Bagaimana tidak, sedang berpuasa, sembari kerja, sempat sakit. Tetapi bersyukur dapat menulis full dan tidak bolong sehari pun. Pada bulan Mei 2023, diumumkan pemenangnya. Walau bukan pemenang utama, tetapi nama saya masuk di dalam deretan nama-nama pemenang yang mendapat reward voucher premium Kompasiana.

Berikutnya, pencapaian hari ini yang menjadikan saya memiliki amanah besar di jemari saya untuk terus  mengetik ulasan bermanfaat, yaitu penyematan blue tick atau centang biru. Sangat berharap ini bukanlah puncak pencapaian. Masih banyak pencapaian yang menanti saya di Kompasiana ini. Platform menulis keren dan membuka peluang bagi penulis amatir seperti saya untuk menggapai mimpi.

Amanah Centang Biru

Berhubung centang biru ini bukan hasil membeli ataupun berlangganan, artinya penyematan centang biru ini sebab kualitas yang dipercayakan oleh Kompasiana. Dari sini saja, sudah tentu mampu memompa gairah menulis saya.

Dipercaya adalah suatu amanah yang tidak boleh dikhianati. Jika setelah ini, saya menulis semaunya dan sembarangan, artinya saya mengkhianati amanah ini. Dari sini, jemari saya harus lebih mampu menjaga kualitas, bukan sekadar mengejar kuantitas viewers demi K-Reward.

Dari centang biru ini saya belajar bahwa semua pekerjaan adalah amanah. Bukan hanya SK dan sumpah jabatan di depan pejabat pemerintah yang menjadi amanah. Ternyata notifikasi verifikasi dari Kompasiana juga amanah besar.

Terima kasih Kompasiana, kompasianers, dan semua pembaca. Terima kasih atas support hebatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun