Selamat Hari Anak Nasional 2023! Yang jatuh tepat Minggu, 23 Juli 2023!
Memperingati Hari Anak Nasional dengan mengucapkan selamat, apakah anak-anak telah selamat secara nasional? Masih banyak anak-anak yang belum memperoleh penghidupan yang layak. Tindak kekerasan juga masih menjadi momok mengerikan terhadap anak-anak. Eksploitasi anak masih mendulang kasus di negeri ini.
Alih-alih menjadi anak yang selamat, anak-anak justru menjadi sasaran empuk kejahatan. Pemberitaan-pemberitaan di sosial media juga gencar menayangkan kekerasan dan ketidaklayakan tindakan terhadap anak. Parahnya bukan hanya dilakukan oleh preman atau orang jahat di luaran, tindak kekerasan yang jauh dari rasa aman itu juga dilakukan oleh orang-orang terdekat bahkan keluarga.
Seperti kasus bayi yang dibuang, anak dipaksa kerja di jalanan. Kasus-kasus seperti ini masih belum berhenti hingga kini. Maka sudah semestinya lingkungan yang layak anak itu dimulai dan diprioritaskan dari lingkungan yang paling dekat terlebih dahulu.
Rumah layak anak
Seperti apa rumah layak anak? Rumah megahkah? Rumah berlantai keramik dan memiliki taman yang luas? Bukan hanya dilihat dari mata fisik dan berupa materi saja, rumah layak anak perlu dilihat dari berbagai sudut pandang. Layak secara fisik, mental dan spiritual.
Rumah layak secara fisik dan materi bukan diharuskan megah dengan segala fasilitas kelas luks. Rumah layak anak secara fisik utamakan kebersihan demi kesehatan anak itu sendiri. Fasilitas utama seperti kamar tidur dan toilet juga menjadi sesuatu yang primer.Â
Anak berhak memperoleh kenyamanan di rumah tempat tinggalnya. Penampungan air yang bebas dari sarang nyamuk, peralatan rumah tangga yang bersih, sirkulasi udara yang mumpuni, bapak tidak merokok di dalam rumah adalah sebagian dari hak anak untuk mendapatkan kelayakkan di rumah.
Selain secara fisik dan materi, tentu anak berhak mendapatkan kesehatan mental yang layak atas perlakuan seluruh anggota keluarga.Â
Dengan anak tidak pernah dipukul atau menerima kekerasan fisik, belum tentu sepenuhnya memperoleh kelayakan kesehatan. Biasanya kekerasan mental justru terjadi tanpa disadari. Seperti bentakkan, perintah tanpa contoh, kekerasan verbal yang menyudutkan anak, cemoohan yang mungkin dianggap remeh, semua itu adalah bentuk ketidaklayakkan yang diterima anak dari dalam rumahnya sendiri.