Seenaknya kau menyulut segala api rasa dan akulah yang harus memadamkannya seperti semula. Ini tidak adil, Tuan. Kau yang broken home, mengapa aku yang harus broken heart?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!