Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berbagi dengan Kemampuan Seadanya: Berbagi Es Kelapa Muda

9 April 2023   16:57 Diperbarui: 9 April 2023   17:04 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tangkap layar dari akun TikTok @itss_tiqah yang menandai akun saya. 

Kisah inspiratif itu bisa datang dari mana saja. Tidak harus dari senior, bahkan dari anak-anak yang jauh lebih muda dari kita dapat membuka pikiran dan menginspirasi orang yang lebih dewasa. Kisah inspiratif yang akan saya ulas kali ini adalah terketuknya hati anak-anak wali saya untuk berbagi di Bulan Ramadan yang syarat akan melimpahnya pahala.

Tanggal 02 April lalu grup di aplikasi WhatsApp anak wali saya di sekolah ramai. Mereka membahas soal berbagi takjil. Sayangnya lokasi saya tinggal jauh dari lokasi tinggal para siswa-siswi dan lokasi tempat pembagian takjil yang sudah direncanakan. Kebetulah kondisi badan saya juga kurang baik saat itu. Maka saya sebagai wali kelas tidak ikut dalam proses membuat dan berbagi takjil dari kelas VII.3 di sekolah saya mengajar.

Betapa terkejutnya ketika mendekati magrib, saya mendapat notifikasi dari aplikasi TikTok. Salah satu dari anak wali saya menandai saya dalam suatu unggahan video. Ternyata itu adalah video proses pembuatan es kelapa muda dan perjalan mereka membagikan es kelapa muda dari rumah ke rumah.

Saya bertanya-tanya, bukankah sudah ada lokasi yang di setujui untuk berbagi takjil? Mengapa mereka malah repot-repot membagikan es kelapa muda dari rumah ke rumah? Di sini saya akan membagikan kisahnya. Selain dari nonton videonya di TikTok, juga saya minta mereka menceritakannya secara lisan pada saya.

Proses mempersiapkan es kelapa muda dengan dana semampunya

Awalnya siswa-siswi kelas VII.3 itu berdiskusi soal menu yang akan mereka bagikan. Keterbatasan dana tidak mengurungkan niat baik untuk berbagi yang sudah tertanam dalam diri. Mempertimbangkan soal dana, maka mereka berinisiatif untuk mendapatkan bahan yang gratis. Es kelapa muda menjadi pilihan. Mengapa kelapa muda? Karena pohon kelapa banyak tumbuh di pekarangan warga di desa mereka tinggal. Bahkan di salah satu siswa ada yang memiliki banyak pohon kelapa. Maka siswa tersebut menyedekahkan kelapa-kelapa yang ada di pekarangan rumahnya.

Dengan di dapatkannya kelapa gratis, maka mereka tinggal membeli gula, krim kental manis, gelas plastik, kresek kecil dan es batu. Lebih hemat bukan? Dibanding membuat es campur atau es pisang ijo. Ide yang brilian dari hati remaja-remaja berhati mulia.

Siang hari mereka saling jemput teman untuk berkumpul di salah satu teman yang memiliki pohon kelapa. Di dalam video, saya menyaksikan bahwa mereka sendiri yang menggunakan bambu untuk dapat menjatuhkan buah kelapa.

Mereka membagi tugas, ada yang mengambil kelapa, membelah dan menyisihkan airnya, mengerok daging kelapa muda, menyaring air kelapa, melelehkan gula.

Setelah semuanya siap, saatnya campuran kelapa muda, air kelapa, es batu yang sudah diremukkan dan air gula di tuang ke dalam gelas-gelas plastik dan kemudian diberi topping krim kental manis.

Proses pembagian es kelapa muda

Ternyata tidak semua niat baik akan selalu berjalan lancar. Ujian untuk anak-anak baik juga ada di momen ini. Saat semuanya siap dan hendak dibagikan, hujan gerimis turun. Dapat mereka perkirakan jika gerimis maka tidak banyak orang yang akan berseliweran di jalanan tempat pembagian es kelapa muda yang sudah disepakati.

Sekalipun orang berseliweran, itu menggunakan kendaraan dan belum tentu mereka mau berhenti untuk sekadar mengambil segelas es kelapa muda dalam keadaan gerimis.

Tidak putus asa dengan keadaan alam saat itu. Siswa-siswi kelas VII.3 segera mendapatkan alternatif yaitu membagikan es kelapa muda secara door to door, jadi mereka membagikannya dari rumah ke rumah. Lagi-lagi ide yang brilian.

Niat baik memang tidak akan buntu ide. Dalam video saya saksikan mereka mendatangi rumah-rumah warga dan menyodorkan bungkusan gelas berisi es kelapa muda buatan mereka sendiri. Uluran tangan kecil mereka disambut senyum sumringah para warga.

Hikmah yang dipetik

Sungguh kisah sederhana dari anak-anak ABG yang inspiratif, sekaligus menggugah saya untuk ikut berbagi. Dapat dipetik hikmah bahwa berbagi tidak harus menunggu kaya terlebih dahulu. Berbagi dapat berupa apa adanya yang dimiliki.

Hikmah berikutnya adalah soal kebersamaan dan kekompakkan. Dengan sama-sama bergandengan tangan, mereka kompak dan niat baik terlaksana hingga tujuan akhir tercapai.

Ternyata kisah inspiratif dapat datang dari mana saja termasuk dari anak-anak remaja yang dianggap biasa. Ternyata mereka memiliki hati dan niat baik yang luar biasa. Terima kasih telah menjadi inspirasi untuk anak-anak muda lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun