Selamat Hari Ibu Nasional! 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu Nasional di Indonesia. Hari Ibu diperingati berawal dari diadakannya kongres perempuan pada tanggal 22 Desember sampai 25 Desember 1928 di Jogjakarta. Kongres ini dihadiri oleh pejuang perempuan dari Jawa dan Sumatera.
Kini, tanggal 22 Desember di setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ibu yang dimafaatkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih pada sosok wanita yang melahirkan kita. Momen ini juga biasanya dimanfaatkan untuk memberi hadiah spesial kepada Ibu.
Hadiah atau kado tidak selamanya berbentuk materi. Tidak semua cinta dan rasa terima kasih dikristalkan dalam bentuk barang atau benda. Beberapa orang memilih kado untuk ibu berupa momen yang akan dikenang selamanya.
Jalan-Jalan Bersama Ibu
Tidak harus berupa tas mewah, alat dapur dan benda-benda kesukaan ibu-ibu lainnya sebagai hadiah. Untuk anak yang sudah dewasa dan sibuk dengan dunia kerja, biasanya sudah tidak punya banyak waktu untuk bersama Ibu. Berangkat pagi, pulang malam, atau bahkan banyak yang kerja di luar kota dan tak pulang berbulan-bulan, maka menemui dan mengajak Ibu jalan-jalan berdua bisa menjadi hadiah yang indah dan berkesan.
Jalan-jalan berdua bersama Ibu, menjadi quality time untuk mengungkapkan rasa sayang. Mengunjungi tempat-tempat favorite Ibu akan sangat seru dan membahagiakan hatinya. Ini akan jauh lebih berharga dari sekadar benda-benda.
Masak Masakan Kesukaan Bersama Ibu
Untuk yang masih tinggal bersama Ibu atau sudah tinggal beda rumah sama Ibu, ide menghabiskan momen Hari Ibu Nasional dengan memasak makanan kesukaan bersama Ibu cukup spesial. Untuk saya sendiri yang tidak pandai memasak dan sudah lama tidak tinggal serumah dengan Ibu, maka rencana belajar masak makanan kesukaan di rumah Ibu akan sangat seru.
Setelah memasak bersama, akan ada momen makan bersama sambil mencurahkan kasih sayang. Manfaatkan momen masak dan makan bersama Ibu sebagai bayaran atas waktu yang selama ini tersita untuk kerja dan kerja.
Memilah Pakaian Tak Terpakai Tapi masih Layak Pakai
Sebagai perempuan, pasti Ibu memiliki banyak koleksi pakaian seperti perempuan pada umumnya. Alih-alih membelikan Ibu pakaian baru lagi, ajaklah Ibu memilah pakaian yang sudah tak terpakai tetapi masih sangat layak pakai yang tertumpuk di dalam lemari.
Kumpulkan pakaianmu dan pakaian Ibu tersebut kemudian bersama-sama ke tempat di mana pakaian-pakaian bekas itu dibutuhkan, misalnya mengunjungi panti jompo, panti asuhan atau daearah pengungsian.
Waktu merayakan Hari Ibu Nasional akan lebih bermanfaat. Sedekah akan membuka jalan rejeki baru. Waktu yang dihabiskan bersama Ibu akan semakin berarti. Ibu akan lebih bahagia dengan ide kemanusiaan ini.