Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Riset dalam Menulis adalah Nutrisi agar Tulisan Bergizi

11 Desember 2022   15:38 Diperbarui: 11 Desember 2022   15:42 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis adalah aktivitas menuangkan pikiran, perasaan dan pengetahuan untuk diinformasikan kepada orang lain atau pembaca. Maka perlu ada fakta atau pernyataan rasional dalam sebuah penulisan baik fiksi maupun nonfiksi. Maka dari itu riset mengenai tema yang akan ditulis sangat dibutuhkan sebelum aktivitas menulis dilaksanakan.

Riset dalam aktivitas menulis adalah nutrisi agar nilai tulisan tampak bergizi. Tulisan akan penuh manfaat dan masuk akal ketika dibaca. Coba kita renungkan, seperti apa jika penulisan tanpa riset terlebih dahulu?  Misalnya akan menulis sebuah novel yang salah satu tokoh di dalamnya adalah seseorang yang bekerja di bengkel, jika penulisnya bukan tukang bengkel atau bukan orang yang bekerja di seluk beluk mesin, maka riset sangat dibutuhkan. Penulis tidak diperbolehkan untuk mengarang belaka nama-nama bagian-bagian mesin mobil. Tulisan akan mendapat kritik dari pembaca dan penulisnya akan dianggap menulis asal-asalan.

Begitu pula jika menulis tema bidang yang dikuasai/ditekuni, tetap membutuhkan riset dan pengalaman. Misalnya seorang guru yang menulis tentang pembaharuan dunia pendidikan, tentu dibutuhkan riset dari pengalaman sebagai pendidik. Jika tanpa pengalaman dan riset, maka tulisan akan salah kaprah.

Terdapat beberapa cara melakukan riset:

Berkunjung langsung ke lokasi atau objek yang hendak ditulis

Berkunjung langsung ke lokasi yang hendak menjadi objek tulisan adalah kegiatan yang teramat menyenangkan. Menulis setelah mengunjungi objek yang akan ditulis akan memberi kesan lebih hidup pada tulisan. Menurut pengalaman pribadi saya pernah mengunjungi sebuah Benteng peninggalan Belanda di Pulau Buru, fort defensie, untuk menjadi objek penulisan cerpen dengan tajuk terkait.

Mengikuti pelatihan/seminar terkait tema yang akan ditulis

Mengikuti pelatihan atau seminar terkait tema dapat memperdalam pengetahuan guna penulisan yang lebih bermutu. Sumber-sumber yang kredibel dari pelatihan akan sangat bermanfaat untuk tertuang dalam tulisan. Sumbernya pun akan dianggap valid dan terpercaya. Misalnya hendak menulis tentang motivasi menulis, maka mengikuti seminar-seminar penulisan sangat diperlukan.

Membaca/menonton sumber-sumber mengenai tema yang akan ditulis

Membaca sumber-sumber materi dari buku maupun mengakses dari internet adalah cara paling praktis yang dilakukan researchers. Tidak membutuhkan banyak tenaga dan biaya untuk melakukan riset ini. Asal rajin membaca dan menonton sumber-sumber dari media cetak dan elektronik maka ilmu untuk bekal menulis melimpah ruah.

Berikut penjelasan beberapa petunjuk yang dapat dilakukan ketika riset untuk menulis:

  • Menentukan tema yang akan dituangkan dalam tulisan

Menentukan apa yang akan ditulis adalah sumber ide utama sebelum tulisan berkembang. Tema bisa ditentukan dari mana saja. Dari hal yang paling dikuasai, disenangi, diminati atau yang paling ingin diketahui.

  • Membuat list pertanyaan dari tema yang akan ditulis

Di sinilah riset mulai dilaksanakan, membuat daftar pertanyaan yang ingin diceritakan dalam tulisan agar tulisan lebih terstruktur. Misalnya jika seseorang yang ingin menulis novel dengan latar belakang Pulau Buru karena tertarik dengan pulau tersebut, tetapi belum pernah mengunjunginya. Maka contoh beberapa pertanyaan sebagai bahan riset:

  • Dimanakah letak geografis Pulau Buru?
  • Suka apa saja yang bermukim di Pulau Buru?
  • Bahasa daerah apa yang dituturkan di Pulau Buru?
  • Apa hasil bumi di Pulau Buru?
  • Apa kebiasaan khas warga Pulau Buru?
  • Apa saja nama-nama tempat wisata di Pulau Buru?

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaa yang dapat ditulis dalam daftar sesuai dengan kebutuhkan penulisan. Semakin detil, semakin baik dan jelas.

  • Mencari jawaban dari seluruh pertanyaan yang ada daftar riset

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun