Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Keuntungan Menjadi Single yang Tidak Disadari

19 November 2022   14:13 Diperbarui: 19 November 2022   14:19 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tekadang status jomlo atau single itu dianggap status paling mengenaskan. Masuk akal, mungkin karena segala sesuatunya harus dilakukan sendirian dan terkesan tidak ada teman berbagi. Tidak sedikit status single jadi bahan ejekan atau sekadar candaan. Tetapi sebenarnya menjadi single tidak semengenaskan itu, ada beberapa keuntungan menjadi single yang tidak disadari.

Lebih Hemat Materi

Menjadi single dan lebih hemat bukan hanya berlaku untuk cowok saja. Hal ini juga berkalu untuk cewek. Kalau cowok, sudah jelas tidak akan mengeluarkan budget untuk dating, hadiah, ongkos bensin antar jemput, biaya komunikasi dan biaya-biaya lainnya. 

Untuk cewek juga ada keuntungan hematnya, tak perlu boros pulsa atau kuota internet untuk berkomunikasi, hemat biaya pakaian apa adanya, hemat biaya make up. Mungkin ini beda cerita untuk cewek yang memiliki mental miskin (suka minta-minta), bagi cewek yang memiliki mental miskin mungkin hemat jenis ini tidak ngaruh sama sekali. Tapi berhenti yuk, jadi cewek mental miskin, malu-maluin. Sekarang waktunya perempuan mandiri dan berkelas karena pria bermartabat tak akan jatuh pada perempuan peminta-minta. 

Uang yang akan habis saat memiliki pasangan, dapat dialihkan untuk hal yang lebih bermanfaat. Misalnya membelikan orang tua kendaraan baru, memberikan orang tua perhiasan, memberangkatkan orang tua umroh, untuk tabungan melanjutkan Pendidikan dan lain-lain. Lebih bermanfaat, bukan?

Mungkin berpikir bahwa toh tidak banyak dana yang dikeluarkan, tidak terasa berat juga. Coba kita itung-itungan, misalnya diambil nominal rata-rata (kurang lebih) sekali ketemuan dan makan bareng saja menghabiskan dana 100 ribu rupiah. Jika ketemu seminggu sekali, artinya sebulan sudah 400 ribu rupiah, belum lagi jika ingin memberikan hadiah-hadiah. Bisa jadi sebulan akan habis sejuta. Jika pacaran bertahun-tahun, biaya itu bisa untuk daftar naik haji. Dengan biaya pacaran yang fantastis, tidak menjamin jalan akan lurus ke pelaminan.

Jadi, tanpa disadari bahwa memilih status single itu lebih hemat materi. Uangnya dapat digunakan untuk keperluan yang lebih bermanfaat.

Lebih Fokus pada Tujuan Pribadi

Coba renungkan, berapa lama waktu yang dihabiskan untuk pacar dalam sehari, seminggu, sebulan, setahun? Ketemuan, jalan-jalan, mungkin memang masuk kategori kebutuhan untuk diri sendiri juga tapi bagaimana dengan waktu untuk memenuhi tujuan pribadi. Sudahkah personal goals terpenuhi?

Dunia bukan 100% tetang pasangan atau pacar. Diri sendiri juga memiliki tujuan pribadi, misalnya melanjutkan Pendidikan, membangun bisnis, berkarya dan lain-lain. Jika dalam keadaan berstatus single, waktu akan lebih banyak berfokus pada tujuan-tujuan pribadi tersebut.

Coba dirinci, dalam sehari membutuhkan durasi menelpon berapa jam? Seminggu sekali bertemu berapa jam? Setiap hari haruskah selalu berkabar? Banyak waktu yang dikorbankan oleh diri untuk orang lain saat tidak single. Fokus menjadi terbagi, antara tujuan pribadi dan tujuan hubungan asmara. Tanpa disadari membina hubungan asamara itu sangat menyita waktu.

Belum lagi jika ada masalah, menyita waktu untuk menyelesaikan, menyita pikiran untuk meredakan masalah, dan banyak hal tersita. Coba hela napas panjang dan dalam-dalam, lalu pikirkan, jika semua itu difokuskan untuk tujuan pribadi, sudah sejauh apa tujuan tercapai?

Lebih Menyayangi dan Memahami Diri Sendiri

Bukan tidak boleh menyayangi orang lain, tetapi menyayangi diri sendiri itu jauh lebih penting. Jangan dipikir self love itu selfish atau egois, salah besar. Self love adalah bentuk menghargai diri sendiri, ketika seseorang mampu menghargai diri sendiri, maka ia akan mampu menghargai orang lain dengan bijaksana. Jika diri sendiri saja tidak dihargai, bagaimana dapat menghargai orang lain dengan bijak.

Jika dalam keadaan single, kasih sayang dapat dicurahkan lebih banyak untuk diri sendiri terlebih dahulu. Misalnya ketika berhasil menyelesaikan sesuatu, bisa memberikan self reward beruba benda-benda yang disukai. Jika penat dengan rutinitas pekerjaan, dapat healing sejenak melakukan aktivitas yang paling disukai untuk pemulihan.

Beban fisik dan psikis lebih ringan karena yang dipikir  hanya diri sendiri. Diri lebih terawat, lebih giat dan yang pasti menjadi lebih memahami diri sendiri. Tentu akan lebih memahami diri sendiri karena tak ada pasangan yang harus diprioritaskan, tak ada pasangan yang harus dimengerti/pahami, tak ada pasangan juga yang harus diperhatikan.

Itulah tiga manfaat sebagai single yang jarang disadari. Sesungguhnya menjadi single tidak mengenaskan teramat sangat. Semangat para single, semua akan baik-baik saja. Cintai dulu dirimu sampai siap mencintai dan dicintai oleh orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun