Tidak sedikit yang menjadi viral setelah netizen membagikan nasib kericuhan rumah tangga, nasib perceraian, nasib memiliki mertua galak dan nasib rumah tangga lainnya. Sebenarnya sharing ke ranah publik dalam arti ke sosial media bukanlah solusi, seberapapun simpati yang disampaikan orang sesama netizen lain tidak akan berdampak bagi kondisi rumah tangga.
Selayaknya kondisi dan kericuhan rumah tangga bukannya konsumsi umum. Carilah orang-orang terpercaya untuk mencari solusi dari keresahan tersebut. Citra sebagai pengguna sosial media juga jadi lebih vulgar atau terbuka, jangan salahkan orang lain jika ada  yang bertindak atau memberikan komentar semena-mena. Hate comment atau komentar negatif dan ujaran kebencian bisa jadi datang dari unggahan pengguna sosial media itu sendiri.
Perlu disadari bahwa sharing apapun di sosial media itu menjadi hak masing-masing penggunanya tetapi lebih bijak dalam sharing adalah keharusan. Bahaya oversharing bukan hanya berpihak pada kejahatan fisik tetapi juga dapat berimbas pada kejahatan verbal para netizen yang membanjiri kolom komentar. Silakan sharing sesuatu yang dapat memotivasi orang lain, yang dapat memberikan inspirasi pada sesama dan juga dapat menjadikan sosial media sebagai lahan personal branding. Semoga tulisan ini bermanfaat, aman dan baik-baik selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H