Bapak/Ibu Guru perlu tahu jelas tujuan menjadi guru. Panggilan yang menarik untuk berkecimpung di dunia pendidikan.
Kompetensi membangun hubungan yang positif/kolaboratif.
Calon Guru Penggerak haruslah guru yang gemar berbuat baik. Bukan guru yang egois, apalagi memiliki kepribadian yang tidak baik dengan rekan sejawat. Tunjukan bahwa Bapak Ibu Guru adalah pengajar  yang berbudi luhur dan saling berbagi ilmu terhadap rekan guru lainnya. Tunjukan upaya memfasilitasi tujuan kerja sebagai pengajar. Diskusi atau kolaborasi dengan guru lain sebagai upaya untuk maju.
Kompetensi daya juang /resiliensi.
Tidak selamanya guru itu mengalami keberhasilan semata. Ketika melakukan refleksi sesekali pasti kegagalan yang dijumpai. Atau bahkan masalah-masalah serius yang dihadapi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Di sinilah daya juang Bapak/Ibu Guru digali. Sejauh mana dan sebesar apa.
Kompetensi inisiatif mengambil tindakan
Guru dengan segala kebijakan dan pengambilan tindakan mengambarkan potensi diri dalam mengahadapi permasalahan dan mengambil tindakan untuk kemajuan.
Kompetensi pembelajaran yang berkelanjutan.
Ilmu selalu upgrade, segala di dunia pendidikan ini selalu diperbaharui. Sampai di mana proses pengembangan diri Bapak/Ibu Guru.
Kompetensi mengembangkan orang lain.
Guru tidak diperkenankan untuk egois, mau berilmu sendiri. Â Bukan seperti ini Calon Guru Penggerak. Membantu dan mengembangkan orang lain adalah ciri Guru Penggerak.
