Menjadi sukarelawan atau volunteer bukan hanya menjadi keren karena pengalaman atau sertifikatnya saja, tetapi juga untuk menghiasi  CV. Banyak lamaran program yang menyediakan kolom untuk menceritakan pengalaman mengikuti sukaralawan.Â
Itu dapat menjadi poin lebih. Misalnya pada seleksi Calon Guru Penggerak (CGP), pada halaman aplikasi terdapat kolom untuk mendeskripsikan kegiatan sukarelawan yang pernah calon peserta ikuti.
Di Indonesia sendiri banyak ajang-ajang seleksi untuk kaula muda mengikuti kegiatan sukarelawan ini. Seperti Ekspedisi Sapa Papua (ESP) yang diselenggarakan oleh Arah Pemuda, selesi Caraka Muda yang diselenggarakan oleh Gelora Muda Nusantara, dan masih banyak lainnya.Â
Biasanya ajang ini bisa diikuti oleh pemuda dari seluruh penjuru Indonesia dari jenjang usia 18 tahun hingga 35 tahunan. Devisi yang dibuka juga beragam, seperti  devisi pendidikan, wisata, ekonomi kreatif, lingkungan dan lain-lain.
Berdasarkan pengalaman saya sendiri, biasanya seleksi untuk menjadi sukarelawan seperti ini melalui beberpa tahapan seleksi. Pertama seleksi berkas, berikutkan seleksi esai dan yang terakhir seleksi wawancara. Â Banyak para calon peserta yang takut gugup saat seleksi wawancara, berikut tips untuk persiapan mengikuti seleksi wawancara pada kegiatan sukarelawan:
- Pahami daerah pengabdian. Memahami seluk beluk dan permasalahan daerah pengabdian sangatlah vital. Jangan sampai keluar kalimat "Aku tidak tahu" pada saat wawancara berlangsung yang menanyakan permasalahan tentang calon daerah pengabdian. Â Tugas calon volunteer adalah mengabdi maka perlu pengentahuan mumpuni tentang permasalahan yang akan dihadapi di daerah tersebut.
- Bersikap sopan. Bersikap sopan dengan berpakaian rapi selama wawancara berlangsung adalah etika kesan baik untuk para fasilitator yang ditugaskan untuk mewawancarai calon peserta sukarelawan. Penting juga untuk memperhatikan volume suara kita. Harus jelas, jangan terlalu cepat, jangan terlalu keras juga jangan terlalu pelan.
- Jaringan internet yang baik dan tempat yang kondusif. Jika proses seleksi wawancara menggunakan sistem daring, maka persiapkan jaringan internet yang baik demi kenyamanan dan kelancaran proses wawancara. Ruangan yang steril dan kondusif juga perlu diperhatikan agar tidak ada suara-suara lain yang bocor masuk ke dalam audio aplikasi konfrensi yang digunakan untuk wawancara daring.
- Pahami esai. Soal-soal yang biasanya ditanyakan dalam seleksi wawancara diambil dari soal-soal seleksi esai pada seleksi tahap sebelumnya. Maka visi dan misi yang dijawab pada proses wawancara jangan sampai berbeda dengan yang pernah ditulis pada seleksi esai.
Soal-soal yang biasanya muncul pada seleksi wawancara adalah berupa perkenalan, pengetahuan, kemampuan dan program-progaram inovatif. Saya rangkum contoh pertanyaan-pertanyaan seleksi wawancara sebagai berikut.
1. Silakan perkanalkan diri Anda, kekurangan maupun kelebihan yang anda miliki!Â
Di sini, kita sebagai peserta seleksi cukup memperkenalkan diri secara singkat dan garis besar, seperti mengutarakan nama lengkap, asal daerah, asal instansi, bakat, minat, kesibukan dan kelemahan secara singkat. Berikan penjelasan yang sejujur-jujurnya tentang dirimu. Tidak perlu melebih-lebihkan, tidak perlu menjual dengan membual.
2. Apa motivasi  Anda mengikuti program volunteer ini?
Jelaskan ketertarikan kamu dalam dunia sukarelawan, tunjukan kepedulianmu tentang sosial dan lingkungan yang perlu dikembangan dari daerah pengabdian. Di sini belum waktunya kamu menjelaskan tentang program inovatif yang akan kamu aplikasikan di daerah pengabdian. Ini bukan saatnya karena penjelasan ini akan ditanyakan pada soal-soal berikutnya. Jangan sampai terkesan berulang-ulang penjelasanmu.
3. Apa yang Anda ketahui tentang daerah pengabdian nanti, berikut permasalahan apa saja yang ada di sana?
Pada poin ini, perlu kamu cari tahu permasalahan yang berkaitan dengan devisi yang kamu lamar. Contohnya kamu melamar pada devisi pendidikan, maka yang perlu kamu ketahui adalah masalah pendidikan di daerah tersebut.
4. Program apa yang Anda tawarkan untuk kegiatan pengabdian nanti?
Ini juga harus sesuai dengan devisi yang kamu pilih sewaktu seleksi esai. Harus sinkron jawabanmu saat wawancara dengan jawabanmu saat menjawab soal esai di tahapan seleksi sebelumnya.
5. Jika program Anda tidak diterima. Maka apa yang akan Anda lakukan?
Di sini kamu perlu mencari sebab apa programmu ditolak dan perbaiki menjadi lebih sesuai dengan daerah pengabdian. Jadi kamu perlu memiliki rancana B jika rencana A ditolak.
6. Bagaimana cara Anda menyesuaikan diri dengan masyarakat yang ada di daerah pengabdian?
Tunjukan sikap pandai bergaulmu, jangan menangkan ego di sesi ini. Seorang relawan memang wajib menyesuaikan diri dengan lingkungan dan masyarakat setempat.
Semoga beberapa tips dan contoh soal wawancara di atas dapat bermanfaat. Terus semangat untuk kamu yang sedang berusaha untuk menjadi relawan muda Indonesia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H