Mohon tunggu...
Dwi Aryanti
Dwi Aryanti Mohon Tunggu... -

Introvert, hard working and stubborn. Passionate in writing (dwiaryanti.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

HarukaEdu: Solusi Belajar Online Menghadapi Persaingan SDM

3 Juni 2016   00:28 Diperbarui: 3 Juni 2016   15:32 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

SIAPA YANG MEMBUTUHKAN E-LEARNING?

Ada beberapa golongan orang yang membutuhkan e-learning:

  1. Karyawan yang memiliki jadwal kerja yang padat dan sulit untuk membagi waktu dengan kuliah tatap muka karena masalah jadwal kerja yang padat, lokasi kampus yang jauh, lalu lintas yang macet. Dengan e-learning,karyawan dapat melanjutkan pendidikan ditengah aktivitas pekerjaannya
  2. Orang-orang yang tinggal di daerah yang jauh dari lembaga pendidikan yang diinginkan dan sesuai kebutuhannya. Contohnya seperti saya saat ini tinggal di Padang, namun agak sulit untuk menemukan kelas karyawan. Berbeda dengan di Jakarta, yang mudah untuk menemukan kelas malam atau kelas sabtu-minggu
  3. Aktivis yang memiliki banyak kegiatan di berbagai organisasi. Sehingga terlalu sibuk untuk datang ke kampus atau lembaga pendidikan.
  4. Wiraswasta. Karena fokus kepada usahanya dan tidak memiliki waktu untuk pergi kuliah namun mau meningkatkan skillnya lewat pendidikan
  5. Ibu rumah tangga. Pentingnya peran seorang ibu dalam mendidik anak sehingga memerlukan pendidikan yang baik

 

POTENSI E-LEARNING DI INDONESIA

Penggunaan internet yang besar di Indonesia merupakan faktor pendukung dalam kesuksesan pembelajaran secara online. Berdasarkan data darie-marketer.com bahwa Indonesia menempati posisi ke 6 sebagai negara pengguna Internet terbanyak yakni mencapai 100 juta di tahun 2016

Sumber: Materi Nangkring HarukaEdu
Sumber: Materi Nangkring HarukaEdu
Menurut laporan dari Ambient Insight’s Self-paced eLearning Market bahwa terdapat 10 negara dengan pertumbuhan e-learning tertinggi, yakni: Myanmar, Thailand, Malaysia, Vietnam, Ethiophia, Slovakia Nepal, Mozambique, Indonesia dan Pakistan. Tingkat pertumbuhan memakai e-learning di negara-negara tersebut melebihi 30%, 6 kali lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dunia (Top 7 eLearning Statistics & Facts, 2015). 

Indonesia ternyata berada di peringkat sembilan, negara pengguna e-learning. Kalau saya sendiri memiliki beberapa pengalaman dalam belajar online. Ada tiga pembelajaran online yang berkesan untuk saya:

E-LEARNING YANG DITERAPKAN PADA SALAH SATU BANK TEMPAT SAYA BEKERJA DULU

Metode e-learning semakin luas digunakan oleh berbagai perusahaan. Menurut survey dari Forbes bahwa pasar e-learning telah melewati $ 2 milyar dan akan terus bertambah. MarketandMarkets memperkirakan bahwa pasar e-learning akan bertambah dari $ 2,55 milyar di tahun 2013 menjadi $ 7,83 milyar di tahun 2018. (Top 7 eLearning Statistics & Facts, 2015).

Ketika saya bekerja selama dua tahun di perusahaan tersebut sebagai customer service,perusahaan betul-betul menyadari pentingnya standardisasi dalam industri jasa. Bank memiliki cabang yang tentu tersebar dari Sabang hingga Marauke melihat e-learning sebagai solusi pemerataan kompetensi pegawai selain pelatihan di pusat pendidikan dan pelatihan karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun