Ujian Nasional tinggal beberapa bulan lagi, sudah siapkah para siswa dan siswi menghadapinya? Meskipun Ujian Nasional tidak lagi menjadi isu yang menarik tapi yang jelas masih perlu untuk kita cermati dan perhatikan secara seksama.
Dalam ilmu evaluasi pendidikan, ada yang disebut ujian mutu (national assesment). Ujian mutu pendidikan berfungsi untuk pemetaan kebijakan pendidikan sebuah negara, seperti yang dilakukan oleh National Assessment of Educational Progress (NAEP) di Amerika Serikat.
Selain itu, ada yang disebut ujian umum (public assessment) yang digunakan untuk menentukan kelulusan siswa dan penempatan pada pendidikan lanjutan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan pemerintah tetap akan menggelar Ujian Nasional tahun 2012. Ujian nasional dijadwalkan berlangsung pada April 2012. Menteri Nuh mengatakan, saat ini perdebatan mengenai UN sudah selesai.
Kalau kita cermati secara seksama, ada empat kunci pelaksanaan UN yang baik atau kredibel : Pertama, dijamin keamanan dan kerahasiaannya. Karena jika berkasnya bocor, maka kredibilitas UN itu sudah berkurang, bahkan hilang.
Kedua, dari sisi ketepatan distribusi, harus tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat bahan yang mau diuji.
Ketiga, pada hari pelaksanaan harus dijamin kelancarannya. Jangan sampai soal sudah ada semua tapi soal ujian yang dibagikan salah. Kalau seandainya terjadi kesalahan, maka harus disiapkan satu sistem yang mampu mengantisipasi kesalahan tersebut.
Keempat, dalam sistem evaluasi harus dipastikan agar nilai rapor bisa menjamin bahwa nilai itu mencerminkan kemampuan sang anak. Nilai rapor jangan mencekungkan atau mencembungkan nilai anak yang sebenarnya.
Jika keempat kunci pelaksanaan tadi bisa dipenuhi, maka ada dua hal yang bisa diraih. Pertama, bisa dilakukan pemetaan tentang ragam kompetensi siswa dan penyebarannya. Kedua, informasi kualitas sang anak (lulus atau tidak lulus).
bahwa ujian nasional bukanlah penentu kelulusan. Kelulusan ditentukan satuan pendidikan. Namun, satuan pendidikan menentukan kelulusan berdasarkan, tuntas kegiatan belajar mengajar, akhlak yang baik, dan ujian nasional.
Mungkin sekolah-sekolah yang berada di daerah sudah mulai lega dengan beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Kemdikbud tersebut, tapi jangan lantas mempermudah kelulusan para siswanya.
Meskipun UN bukan menjadi penentu kelulusan mutlak, yang jelas para guru lebih mengetahui kemampuan-kemampuan siswanya dengan baik.
Semoga guru tidak mengajarkan strategi untuk memberikan bocoran pada saat dilaksanakan UN. Bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki kualitas pendidikan yang baik, bisa jadi sejuta cara akan dilaksanakan untuk menyelamatkan sang murid dan citra sekolah dari image negatif akan banyaknya siswa yang tidak lulus.
Bisa Mengulang
Peserta didik yang pada UN lalu tidak lulus, masih diberi kesempatan pada UN tahun depan. Sementara peserta didik yang tidak lulus UN di sekolah Madarasah tetapi mengikuti program paket, maka tidak diperbolehkan mengikuti UN tahun depan.
Peserta didik yang tidak lulus UN sebelumnya, pada UN tahun 2012 harus mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan. Hitung-hitung perbaikan, jadi nilai yang terbaik nanti yang akan dipakai
UN diselenggarakan dengan tujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hasil UN nantinya digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu program atau satuan pendidikan, penentuan kelulusan peserta didik, dasar seleksi untuk jenjang pendidikan berikut, dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Adapun kriteria lulus dalam satuan pendidikan, adalah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir dari seluruh mata pelajaran, dan lulus UN.
Kita tunggu saja semoga UN yang akan dilaksanakan pada bulan April mendatang bisa berjalan dengan baik.
Semoga saja persoalan kecurangan-kecurangan dan kebocoran soal, yang sering terjadi pada masa UN tahun lalu bisa diminimalisir atau dihilangkan sama sekali, sehingga kita bisa mengetahui seberapa besar kemampuan dan mutu pendidikan di Indonesia meski hanya melalui pemberian nilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H