Mohon tunggu...
Halwatu LuluMusyarofah
Halwatu LuluMusyarofah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

berdoa, berusaha, bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Gerimis

9 April 2020   13:15 Diperbarui: 9 April 2020   13:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak kemarau menghilang

Langit kelabu tak kunjung pamit

Awan berdiskusi menjatuhkan mimpi

Rasa ini membeku

Menyelimuti semesta

Kata mengandat dalam sukma

Hanya intuisi kalbu

Menghantarkan pikiran sendu

Anganku diam-diam menelusuk

Terpejam mengubah keindahan

Kau penegur mimpiku

Tidaklah menyatu membentuk rasa

Jeritan melebur kepedihan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun