Mohon tunggu...
Masisatul Halwa
Masisatul Halwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi membaca baik buku fiksi maupun non fiksi, lewat akun kompasiana ini harapan saya agar saya mengisi waktu luang saya dengan menulis dan menerbitkannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pondok Pesantren dalam Pemberdayaan Ekonomi Melalui Green House Buah Melon Sultan

3 Juli 2024   12:30 Diperbarui: 3 Juli 2024   12:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara umum, pondok pesantren terintegrasi erat dengan masyarakat karena eksistensinya yang tidak terpisahkan dari mereka. Biasanya, pesantren bergantung pada dukungan dan keberadaannya untuk masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, peran dan fungsi pesantren harus selaras dengan perkembangan masyarakat, bangsa dan negara yang terus berubah. Sebagai komunitas, pesantren juga dapat memainkan peran penting dalam menggerakkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu Pondok pesantren juga merupakan salah satu instansi pendidikan yang menjadi agen pemberdayaan masyarakat, baik dalam bidang keagamaan, sosial, ekonomi dan lain sebagainya. Dalam hal ini Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Indonesia (HEBITREN) bekerjasama dengan beberapa pondok pesantren untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi dan bisnis serta mengajarkan bagaimana berdaya saing, mandiri serta berjejaring nasional atau internasional.

Salah satu hal yang dapat meningkatkan ekonomi pesantren sekaligus memberdayakan masyarakat yaitu dengan adanya green house budidaya Buah Melon Sultan (Melon Golden Inthanon). Dalam menciptakan kemandirian ekonomi pesantren, Melon Sultan dinilai memiliki kelebihan yaitu buahnya segar dan manis, kulit kuning keemasan dan lain sebagainya. Selain itu juga melon merupakan salah satu buah yang perawatannya mudah. 

Melon Sultan ini dibudidayakan menggunakan salah satu teknologi pertanian yang canggih yaitu Internet of things (IOT) dan ditanam di bangunan green house. Green house sendiri merupakan bangunan yang dapat meneruskan cahaya matahari secara maksimal dan melindungi tanaman dari kondisi iklim yang merugikan pertumbuhan tanaman. Melon Sultan menggunakan media polybag dengan media sekam bakar dan cocopiet serta model penyiramannya sudah menggunakan alat otomatis.

Pemberdayaan pondok pesantren melalui buah melon ini dilakukan agar pesantren lebih mandiri dalam segi ekonomi dan juga dapat mengkolaborasikan antara nilai-nilai tradisional yang diajarkan di pesantren dengan teknologi di beberapa bidang umum yang ramah lingkungan. 

Selian itu, adanya program ini juga diharapkan dapat berdampak kepada ekonomi masyarakat sekitar pondok pesantren misalnya dengan memberikan lowongan pekerjaan tetangga sekitar untuk membantu mengolah Melon Sultan tersebut. Pondok pesantren juga diharapkan tidak hanya bersaing di bidang akademik akan tetapi mampu bersaing di bidang pertanian, agribisnis dan lain sebagainya. Hal ini dapat menjadikan ekonomi pesantren lebih mandiri dengan melalui kreativitas dan inovasi yang lebih baharu.

Salah satu pondok pesantren yang telah bekerjasama dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) adalah Pondok Pesantren al-Hidayat Gerning, Tegineneng, Pesawaran, Lampung. Selain bekerjasama dengan HEBITREN, Pesantren al-Hidayat juga bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) serta Pondok Pesantren al-Ittifaq Bandung dalam pemasaran produk green house Melon Sultan. 

"Adanya program green house pembudidayaan buah Melon Sultan ini berdampak pada ekonomi pondok pesantren walaupun tidak begitu besar. Selain itu, green house buah Melon Sultan dikelola oleh santri al-Hidayat sendiri yang mana hal ini dapat meningkatkan keterampilan dan  kreativitas santri". Ungkap Ahmad Fahmi Muharrom, salah satu pengelola green house sekaligus santri Pondok Pesantren al-Hidayat Gerning.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun