Angkot merupakan salah satu kendaraan umum yang banyak digunakan dan menjadi salah satu alternatif bagi orang-orang yang tidak mempunyai kendaraan pribadi atau dalam keadaan terdesak dan terburu-buru, atau kuota tiba-tiba habis saat akan memesan kendaraan online dan sedang tidak ada ojek.
Salah satu keunikan angkot adalah berwarna-warni dan setiap warna menandakan satu daerah dengan satu rute sehingga orang yang akan naik angkot tidak perlu bingung lagi mencari angkot yang sesuai dengan tujuannya.
Angkot juga menjadi angkutan umum yang paling diincar dulunya, dengan riasan yang unik-unik dan dilengkapi dengan speaker. Bahkan angkot pernah mengalami masa-masa kejayaan karena banyak penumpang yang senang naik angkot dan diburu oleh penumpang.
Namun, sejak beberapa tahun ke belakang, banyak complain masyarakat terhadap pengendara angkot yang tidak tertib. Bukan rahasia umum lagi bagaimana angkot berkendara bak raja yang menguasai jalanan dengan caranya sendiri, kebut-kebutan bak sedang di arena balap.
Sayangnya itu sangat mengganggu kenyamanan penumpang dan masyarakat karena supir angkot berkendara dengan ugal-ugalan. Penumpang merasa was-was dan masyarakat pun juga was-was, takut sesuatu yang tidak diinginkan terjadi hanya karena ketidakhati-hatian.
Oleh sebab itu, banyak yang jadi tidak suka naik angkot. Terlebih ketika adanya kendaraan umum lain yang lebih efektif, nyaman, dan harga yang lebih murah seperti bus trans dan kendaraan online.
Meski begitu, supir angkot mungkin memiliki alasan tersendiri. Seperti ingin penumpangnya sampai di tempat tujuan dengan cepat sehingga ia bisa jalan untuk trip trip selanjutnya dan mendapat lebih banyak keuntungan pada hari itu, atau bisa disebut dengan memenuhi target penumpang.
Sebagaimana diketahui bahwa angkot tidak memiliki sistem pergantian shift, jadi jika ingin memperoleh banyak keuntungan, maka target penumpang minimal harus dipenuhi.
Tapi, dari sudut pandang penumpang, mereka tentu lebih suka berkendara dengan aman dan nyaman. Ketika angkot berkendara dengan ugal-ugalan, penumpang akan merasa takut dan waspada akan tertabrak dengan kendaraan lain ataupun menabrak orang atau kucing yang sedang menyebrang.
Apabila hal itu sampai terjadi, tentunya akan semakin banyak masalah yang ditimbulkan. Seperti penumpang akan terlambat sampai ke tempat tujuan, ganti rugi akibat kerusakan yang ditimbulkan, tanggung jawab yang besar jika ada korban, pandangan masyarakat yang sinis, dan lain sebagainya.
Terlebih angkot-angkot biasanya memiliki speaker yang dinyalakan dengan musik keras serta volume tinggi yang menyebabkan resiko kecelakaan bertambah besar. Sebab, terkadang supir tidak mendengar penumpang mengatakan "kiri" sebagai tanda untuk berhenti, sehingga supir harus mengerem mendadak yang mengejutkan penumpang dan pengendara lain.
Bukan hanya itu, terkadang supir angkot juga sengaja membawa kendaraannya dengan ugal-ugalan dan kecepatan tinggi untuk mengusili supir angkot lain. Terutama ketika penumpangnya banyak dan penumpang angkot lain sedikit atau tidak ada.
Hal itu tentu dapat menyebabkan kerusuhan karena tidak terima diledek dan rasa iri hati. Pertengkaran yang terjadi antara pengendara angkot tersebut dapat menganggu kenyamanan penumpang dan masyarakat, apalagi jika sampai baku hantam dan bawa-bawa polisi.
Selain itu, ketika angkot sudah penuh, supir tetap memaksakan untuk menambah penumpang. Sehingga penumpang harus berdesak-desakan bahkan sampai tidak mendapat tempat duduk, akibatnya penumpang tersebut harus menahan beban tubuh dengan kaki.
Alhasil kaki menjadi keram karena dipaksa tertekuk dalam waktu yang lama. Ada juga supir angkot yang menunggu sampai angkotnya terisi penuh tanpa ada celah, akibatnya penumpang lain yang sedang terburu-buru jadi terlambat.
Ketidaknyamanan lainnya ketika menaiki angkot adalah supirnya yang terkadang sering menggoda penumpang, menghardik orang yang tidak jadi naik, menyalahkan penumpang karena mengatakan berhenti dengan tiba-tiba padahal supirnya yang tidak terdengar, mengomeli penumpang yang memberikan ongkos yang tidak sesuai, dan lain sebagainya.
Sebagai pengendara lain yang beriringan dengan angkot, sering merasa gundah dan kesal lantaran angkot yang berkendara seenaknya, ugal-ugalan, dan dengan kecepatan tinggi, tidak mengikuti peraturan lalu lintas dengan baik dan benar.
Misalnya: tiba-tiba berhenti, tiba-tiba berbelok, menerobos lampu merah, secara mendadak membuat pengendara lain turut mengerem mendadak. Jika terjadi kecelakaan, yang disalahkan justru pengendara lain. Supir angkot tersebut menyudutkan pengendara lain. Sehingga kenyamanan berkendara, kenyamanan penumpang, dan kenyamanan masyarakat jadi terganggu. Termasuk karena suara angkot yang kebut-kebutan yang rasanya tubuh angkot tersebut akan hancur atau bercerai-berai.
Ada juga pengendara angkot yang masih anak-anak bahkan masih sekolah, lebih tepatnya masih belum layak mengendarai sebuah angkutan umum. Kebanyakan anak-anak dan anak muda yang mengendarai angkot secara brutal dan main-main, tidak serius. Walaupun sudah memiliki pengalaman, tapi belum ranahnya bagi anak-anak untuk membawa kendaraan umum. Sebab, banyak syarat dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dan ditanggung oleh seorang pengendara angkutan umum. Salah satunya sudah memiliki SIM.
Maka dari itu, besar harapan penumpang dan pengendara lain serta masyarakat agar pengendara angkot dapat lebih berhati-hati ketika berkendara demi keselamatan diri sendiri, penumpang, dan pengguna jalan lainnya serta masyarakat yang tinggal di sekitar jalan. Sebab, meski salah satu pihak sudah berhati-hati, tapi jika pengendara lain tetap seenaknya, kecelakaan bisa saja terjadi yang tentunya akan merugikan banyak pihak apalagi sampai memakan korban jiwa.
Apabila pengendara ramah, penumpang akan segan. Apabila pengendara berhati-hati, penumpang akan nyaman. Bagi orang tua hendaknya mengawasi anak-anaknya untuk tidak melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka kerjakan, dan bagi pemilik angkot untuk lebih tegas menyerahkan angkotnya pada orang yang tepat. Patuhi aturan perjalanan dan rambu-rambu lalu lintas karena keselamatan berasal dari kehati-hatian dan kesadaran diri masing-masing.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI