Mohon tunggu...
Annisa Khairiyyah Rahmi
Annisa Khairiyyah Rahmi Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Email : halloannisakhairiyyah@gmail.com Blog : www.annisakhairiyyah.com Instagram: @annisakhairiyyahblog

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terapkan 5 Cara Ini untuk Menjadi Versi Terbaik dari Dirimu

29 September 2023   23:04 Diperbarui: 29 September 2023   23:10 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pasti ingin menjadi yang terbaik dan unggul , baik itu di lingkungan kerja, lingkaran pertemanan, antar saudara, di kampus dan di berbagai tempat manusia tersebut berada.

Tapi pernahkah teman-teman menginginkan untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri? Seringnya kita dikontrol oleh versi terbaik atas standar orang lain. Terbaik jika memiliki barang model terkini, terbaik jika mencapai nilai sekian, dan standar-standar universal lainnya.

Untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri, kita tidak memerlukan standar orang lain. Apa yang dibutuhkan orang lain, belum tentu menjadi kebutuhan kita, dan sebaliknya. Dalam banyak hal, kita tidak perlu menjadikan kriteria dan standar orang lain menjadi acuan seberapa pantas diri kita.

Lebih baik fokus kepada diri sendiri dan dalami kemampuan yang dimiliki. Kedua hal tersebut merupakan langkah kecil menuju versi terbaik dari diri sendiri.

Perlukah Membandingkan Diri dengan Orang Lain?

Begitu banyak narasi tentang jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain. Saya ingin berpendapat sedikit berbeda. Membandingkan diri dengan orang lain rasanya memang tidak sepadan dan  apple to apple.

Pasalnya apa yang dijalani orang lain belum tentu kita jalani. Kondisi terbaik yang dialami orang lain belum tentu cocok untuk kita alami. Pernahkah teman-teman menonton film Rumput Tetangga, sebuah film yang disutradarai Guntur Soeharjanto.

Kisah di film ini menceritakan tentang seseorang yang menginginkan kehidupan orang lain. Suatu saat ia bertemu dengan peramal dan menceritakan mimpinya, lalu dalam semalam hidupnya berubah menjadi yang ia impikan.

Singkat cerita di hari pertama ia senang dan merasa beruntung dapat menjalani hidup yang diimpikan. Hari selanjutnya ia kembali merindukan kehidupan aslinya. Hidup yang ia inginkan dan posisi yang diperoleh dengan instan membuatnya asing dengan dirinya sendiri.

Berangkat dari film ini saya menarik kesimpulan tentang apa yang diinginkan terkadang jauh lebih indah dari apa yang kita jalani sekarang. Padahal, jika saat itu kita menjalani kondisi yang kita inginkan, ada kemungkinan kita tidak sanggup berada di sana.

Dalam banyak hal kita memang tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain. Itu hanya akan menyebabkan sakit hati dan kebencian. Namun, ada kalanya membandingkan diri menjadi sangat perlu untuk kemajuan diri sendiri. Jika kita membandingkan dengan orang yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun