Mohon tunggu...
Hallo SobatKampus
Hallo SobatKampus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo semangat yaa!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Perjalanan Cinta Yang Panjang

24 Desember 2024   16:27 Diperbarui: 24 Desember 2024   16:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga saat ini semua hadiah yang dia kasih masih aku simpan dari awal hingga sampai saat ini, masih ku simpan rapi sebagai kenangan.

Tak selang beberapa minggu adi mengungkapkan perasaannya kepadaku, di bawah pohon rindang di depan lapangan sekolah, Adi akhirnya mengungkapkan perasaannya.  Dengan suara pelan tetapi penuh kenyakinan, tetapi aku tahu jawabanku. Aku menerimanya dengan senyum. Hari-hari kami diwarnai dengan momen manis,seperti bekerja sama dalam membuat tugas sekolah, dan bercanda di dalam kelas. Namun hubungan kami tidak selalu  berjalan mulus. Ada saja pertengkaran kecil,rasa cemburu,dan salah paham. Meskipun begitu,kami selalu menemukan cara untuk menyelesaikannya.

            Ketika lulus SMP, aku merasaa lega karena kami di terima di SMA yang sama. Hubungan kami semakin erat,meskipun tantangan baru terus berdatangan. Namun, saat naik kelas 2, pandemi covid-19 melanda. Sekolah daring membuat kami jarang bertemu, dan komunikasi menjali sulit. Beberapa kali kami selalu bertengkar salah paham satu sama lain dan saya sempat berpikir bahwa hubungan ini akan berakhir. ketika pandemi mereda, kami kembali ke sekolah seperti biasa dan berusaha memperbaiki semuanya. Kelas 3 SMA menjadi momen di mana kami semakin menghargai waktu bersama. Sayangnya, masalah terbesar datang setelah kelulusan.

Aku diterima di universitas di Surabaya, sedangkan Adi di Denpasar. Jarak yang begitu jauh membuatku ragu apakah hubungan ini bisa bertahan. Aku sering menangis, memikirkan bagaimana masa depan kami. Namun, Adi membuat keputusan besar yang mengejutkanku.

Dia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya di Denspasar dan memilih pindah ke Surabaya pada tahun berikutnya. "Aku nggak bisa jauh dari kamu," katanya dengan tegas. Keputusan itu membuatku merasa bahwa perjuangan kami selama ini tidak sia-sia. Sekarang, meskipun kami kuliah di kampus yang berbeda, aku merasa bersyukur karena kami masih berada di kota yang sama. Hubungan kami, yang dimulai sejak masa SMP, telah bertahan selama tujuh tahun. Setiap kali melihat kalender pada tanggal 12 Februari, aku teringat hari di mana semuanya dimulai. Perjalanan ini bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi aku tahu bahwa kami sudah melalui banyak hal bersama dan masih banyak cerita yang menanti di depan.

TAMAT

           

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun