Mohon tunggu...
Hallieta Priscilla
Hallieta Priscilla Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penulis

Menulis itu seni dan hobi

Selanjutnya

Tutup

Money

Belanja Online Vs Manual: Perspektif Mikroekonomi

16 Agustus 2021   20:02 Diperbarui: 16 Agustus 2021   20:11 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, terjadi perubahan perilaku konsumen, khusunya dalam berbelanja.  Untuk mengurangi jumlah kasus kematian akibat virus COVID-19, para konsumen dianjurkan untuk membeli barang secara online. 

Hal inilah yang menyebabkan trend digital marketing semakin merebak. Oleh sebab itu, kecanggihan teknologi haus diutamakan demi mencapai profit yang lebih besar (Hwang & Lee, 2021).

Merebaknya trend ini membawa keuntungan tersendiri. Pertama, menghindari pengeluaran untuk biaya transportasi ke destinasi. Kedua, harga-harga produk di e-commerce cenderung lebih murah. Hal ini menjadi konsep yang penting, karena pricing merupakan elemen yang diutamakan pembeli dalam dunia marketing (Kotler, 1990). 

Ketiga, kualitas dari produk cukup baik di mata masyarakat. Keempat, pelayanan dalam e-commerce cukup baik, sehingga dapat menjadi nilai plus dari perusahaan itu sendiri.

Demi keamanan dan kenyamanan, setiap orang lebih memilih belanja di e-commerce daripada di pasar tradisional. Apabila diadaptasikan dengan teori Nicholson mengenai Preferensi dan Utilitas, belanja di e-commerce ditetapkan sebagai "X", sedangkan belanja di pasar tradisional ditetapkan sebagai "Y". Lalu, lambang "U" menunjukkan kepuasan individu dalam mengonsumsi sesuatu. Sehingga, model matematis yang diterapkan adalah U(X)>U(Y).

Nicholson (1995) juga mengungkapkan, setiap konsumen akan lebih puas jikalau barang yang didapatkan lebih banyak. Semakin jauh jarak tingkat utilitas terhadap titik pusat, semakin meningkat utilitas individu.  Hal tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah :

Ditunjukkan bahwa U3 lebih jauh jaraknya dengan titik pusat jika dibandingkan U1. Artinya, U3 menunjukkan kepuasan konsumen yang lebih tinggi. Selain itu, barang "X" dan "Y" yang dikonsumsi di titik U3 akan lebih besar. (Didalam satu kurva indiferen yang sama, tingkat kepuasan mengonsumsi cenderung sama).

Sumber :

Kotler, P. (1990). Marketing. Jakarta : Erlangga. 

Hwang, S & Lee,Y. (2021). Identifying Customer Priority for New Products in Target Marketing : Using RFM Model and Textrankt. 

Nicholson, W. (1995). Teori Mikroekonomi: Prinsip Dasar dan Perluasan. Jakarta : Binarupa Aksara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun